Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan kunjungan ke Amerika Serikat. Kunjungan tersebut menimbulkan pertanyaan dari Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.
"Outputnya untuk Indonesia apa?, jangan hanya iklan korporasi swasta asing, jangan malah presiden dijadikan iklannya mereka" ujar Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Fadli memandang, bila kunjungan tersebut dapat membantu Indonesia, maka dapat diapresiasikan, ia pun berharap kunjungan tersebut memiliki manfaat. Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mendorong pemuda Indonesia memiliki karya yang sukses dan dapat mendunia seperti pendiri Facebook.
"Seharusnya Jokowi mendorong putra-putri bangsa bikin sendiri, buat program sendiri, kita ada 260 juta orang. Jangan malah menjadi user yang menguntungkan mereka," tutupnya.
Sebelumnya, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Agenda utama kunjungan kerja ke AS kali ini adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS (ASEAN-US Summit).
KTT ASEAN-AS ini dikatakannya, akan dilaksanakan selama dua hari pada 15-16 Februari 2016 di Sunnylands, California, AS. Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan menuju ke San Fransisco, California, AS, untuk menyampaikan pidato kunci pada acara US-ASEAN Business Council (US-ABC) pada 17 Februari 2016.
Dalam keterangan pers, sesaat sebelum meninggalkan Jakarta, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia akan mengusung tema ‘Kerjasama untuk Perdamaian dan Kesejahteraan (Partnership for Peace and Prosperity). Presiden menilai, baik ASEAN maupun AS memiliki kewajiban untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan serta dunia.
Presiden Jokowi memimpin sesi pembahasan mengenai terorisme. Lebih lanjut Presiden menyatakan Indonesia akan mengangkat pentingnya keterlibatan masyarakat, termasuk melalui media sosial dalam melawan terorisme.
Di San Fransisco, selain menghadiri US-ABC, Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Silicon Valley untuk bertemu dengan CEO perusahaan-perusahaan raksasa di bidang IT.(okezson)
"Outputnya untuk Indonesia apa?, jangan hanya iklan korporasi swasta asing, jangan malah presiden dijadikan iklannya mereka" ujar Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (19/2/2016).
Fadli memandang, bila kunjungan tersebut dapat membantu Indonesia, maka dapat diapresiasikan, ia pun berharap kunjungan tersebut memiliki manfaat. Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Gerindra ini meminta kepada pemerintah untuk mendorong pemuda Indonesia memiliki karya yang sukses dan dapat mendunia seperti pendiri Facebook.
"Seharusnya Jokowi mendorong putra-putri bangsa bikin sendiri, buat program sendiri, kita ada 260 juta orang. Jangan malah menjadi user yang menguntungkan mereka," tutupnya.
Sebelumnya, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Agenda utama kunjungan kerja ke AS kali ini adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS (ASEAN-US Summit).
KTT ASEAN-AS ini dikatakannya, akan dilaksanakan selama dua hari pada 15-16 Februari 2016 di Sunnylands, California, AS. Selanjutnya, Presiden dan rombongan akan menuju ke San Fransisco, California, AS, untuk menyampaikan pidato kunci pada acara US-ASEAN Business Council (US-ABC) pada 17 Februari 2016.
Dalam keterangan pers, sesaat sebelum meninggalkan Jakarta, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia akan mengusung tema ‘Kerjasama untuk Perdamaian dan Kesejahteraan (Partnership for Peace and Prosperity). Presiden menilai, baik ASEAN maupun AS memiliki kewajiban untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas kawasan serta dunia.
Presiden Jokowi memimpin sesi pembahasan mengenai terorisme. Lebih lanjut Presiden menyatakan Indonesia akan mengangkat pentingnya keterlibatan masyarakat, termasuk melalui media sosial dalam melawan terorisme.
Di San Fransisco, selain menghadiri US-ABC, Presiden Jokowi juga akan berkunjung ke Silicon Valley untuk bertemu dengan CEO perusahaan-perusahaan raksasa di bidang IT.(okezson)