Seminggu terakhir, publik heboh dengan urusan gulungan kulit kabel yang memenuhi gorong-gorong sekitar Istana Negara Jakarta. Berbagai analisis muncul. Ada yang bilang sabotase, ada yang bilang pencitraan, dan lain-lainnya. Sejarawan muda JJ Rizal ikut bersuara. Dia menyebut, heboh kulit kabel itu justru mengkerdilkan masalah banjir di Jakarta.
Penemuan kulit kabel ini bermula dari tergenangnya beberapa ruas jalan sekitar ring 1 Istana pada 9 Februari lalu. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa curiga dengan kejadian itu. Pasalnya, setelah banjir 2015, dirinya sudah memerintahkan petugas untuk membersihkan semua gorong-gorong di ring 1.
Tanggal 23 Februari, sekitar Istana kebanjiran lagi. Esoknya, petugas turun untuk mengecek gorong-gorong. Ternyata, gorong-gorong mampet karena gulungan kulit kabel yang menumpul. Petugas pun terus melakukan pengangkatan. Bahkan, Pasukan Katak TNI Angkatan Laut ikut membantu. Sampai kemarin, kulit kabel yang diangkat mencapai 17 truk.
Ahok curiga, tumpukan kulit kabel ini memang ada yang menaruh untuk mensabotase pihaknya. "Secara logika, kalau itu mengandung besi, kamu mau nggak buang ke situ? Seharusnya dijual," ucapnya di Balaikota, Kamis (3/3).
Ahok yakin kulit kabel itu bukan terbawa arus. Sebab, kulit kabel itu panjang dan berat. Dia juga yakin kulit kabel itu bukan sisa proyek. "Ya logika kalau ada sisa, masa sisa sampai 17 truk?" ucapnya.
Akibat kulit kabel ini, banyak pihak ikut sibuk. Pihak PLN dan Telkom ikut mengecek ke lapangan untuk memastikan bahwa kulit kabel itu bukan sisa proyek mereka. Polisi juga mulai turun untuk menyelidiki pihak yang memasukan kulit kabel itu ke dalam gorong-gorong.
"Pertama, sedang kami teliti ini kabel yang naruh siapa? Kedua, ini bekas kabel siapa? Ketiga, ada beberapa kemungkinan, bisa saja orang naruh di sini atau juga dimungkinkan ada seorang tersangka yang kita tangkap bekas kabel. Di TKP ini juga perkaranya dan sedang ditangani Polsek," jelas Diskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiono.
Publik di dunia maya ikut heboh dengan urusan kulit kabel ini. Berbagai analisis dan komentar muncul. Ada yang membela Ahok. Tak sedikit juga yang menyudutkan Ahok.
Sejarawan muda yang juga budayawan Betawi JJ Rizal di akun twitternya @JJRizal beberapa kali ngetweet. Dia menganggap, urusan kulit kabel itu justru mengkerdilkan persoalan banjir yang selama ini terjadi di Jakarta.
"Setelah urusan banjir dikerdilkan sebatas soal Kampung Polu, kini lebih dikerdilkan lagi sebatas urusan gulungan kabel," cuitnya sambil memasang hashtag #akalsehathilang.
Dia kemudian mengungguh foto beberapa daerah di pinggiran Jakarta yang terkena banjir di akun twitternya. "Kasian nih pesta kawinan di Poncol bubar gara-gara banjir, karena ada yang sabotase dengan #tumpukankabel," cuitnya. "Itu pasti karena di kepalanya ada #tumpukankabel sehingga ngalamin banjir kegilaan," cuitnya lagi dalam kesempatannya berikutnya.
Pemilik akun @elisa_jkt menyebut, kulit kabel itu hanya kambing hitam dari Ahok. Sebab, setahunya, gorong-gorong yang di dekat Istana berbeda dengan goorong-gorong tempat penemuan bungkus kabel itu.
"Kita bersyukur ditemukan sebab baru untuk banjir. Tentunya sebentar lagi juga akan ada pihak baru yang disalahkan. #KulitKabel," cuit akun @mkusumawijaya.
Tweeps @victorkamang mengaku bingung dengan kulit kabel sebanyak itu. Dia masuk tidak mengerti bagaimana cara memasukkan kulit kabel itu di dalam gorong-gorong.
Musisi legendaris Iwan Fals ikut komentar. "Jahat banget yang masukin limbah bungkus kabel ke gorong-gorong. Maksudnya apa ya? Wah polisi mesti ngusut tuh," cuitnya di @iwanfals.
Akun @B3rvboo memberikan sedikit analisis. "Cara yang mudah untuk memasukkan segitu banyaknya gulungan kulit kabel adalah dengan menyamar sebagai kontraktor," tulisnya.
Tweeps @TheHermawans tidak setuju kulit kabel itu disebut sebagai sabotase. Sebab, pikirnya, dengan sebanyak itu, hanya orang gila yang nekat dan berani masukkin ke gorong-gorong, dekat Istana pula.
"Mau itu sabotase atau nggak. Mau 2014 atau 2016, gua dukung siapapun yang masukin bungkus kabel ke got harus dihukum berat," timpal @hariadhi.(rmol)
Penemuan kulit kabel ini bermula dari tergenangnya beberapa ruas jalan sekitar ring 1 Istana pada 9 Februari lalu. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merasa curiga dengan kejadian itu. Pasalnya, setelah banjir 2015, dirinya sudah memerintahkan petugas untuk membersihkan semua gorong-gorong di ring 1.
Tanggal 23 Februari, sekitar Istana kebanjiran lagi. Esoknya, petugas turun untuk mengecek gorong-gorong. Ternyata, gorong-gorong mampet karena gulungan kulit kabel yang menumpul. Petugas pun terus melakukan pengangkatan. Bahkan, Pasukan Katak TNI Angkatan Laut ikut membantu. Sampai kemarin, kulit kabel yang diangkat mencapai 17 truk.
Ahok curiga, tumpukan kulit kabel ini memang ada yang menaruh untuk mensabotase pihaknya. "Secara logika, kalau itu mengandung besi, kamu mau nggak buang ke situ? Seharusnya dijual," ucapnya di Balaikota, Kamis (3/3).
Ahok yakin kulit kabel itu bukan terbawa arus. Sebab, kulit kabel itu panjang dan berat. Dia juga yakin kulit kabel itu bukan sisa proyek. "Ya logika kalau ada sisa, masa sisa sampai 17 truk?" ucapnya.
Akibat kulit kabel ini, banyak pihak ikut sibuk. Pihak PLN dan Telkom ikut mengecek ke lapangan untuk memastikan bahwa kulit kabel itu bukan sisa proyek mereka. Polisi juga mulai turun untuk menyelidiki pihak yang memasukan kulit kabel itu ke dalam gorong-gorong.
"Pertama, sedang kami teliti ini kabel yang naruh siapa? Kedua, ini bekas kabel siapa? Ketiga, ada beberapa kemungkinan, bisa saja orang naruh di sini atau juga dimungkinkan ada seorang tersangka yang kita tangkap bekas kabel. Di TKP ini juga perkaranya dan sedang ditangani Polsek," jelas Diskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Mujiono.
Publik di dunia maya ikut heboh dengan urusan kulit kabel ini. Berbagai analisis dan komentar muncul. Ada yang membela Ahok. Tak sedikit juga yang menyudutkan Ahok.
Sejarawan muda yang juga budayawan Betawi JJ Rizal di akun twitternya @JJRizal beberapa kali ngetweet. Dia menganggap, urusan kulit kabel itu justru mengkerdilkan persoalan banjir yang selama ini terjadi di Jakarta.
"Setelah urusan banjir dikerdilkan sebatas soal Kampung Polu, kini lebih dikerdilkan lagi sebatas urusan gulungan kabel," cuitnya sambil memasang hashtag #akalsehathilang.
Dia kemudian mengungguh foto beberapa daerah di pinggiran Jakarta yang terkena banjir di akun twitternya. "Kasian nih pesta kawinan di Poncol bubar gara-gara banjir, karena ada yang sabotase dengan #tumpukankabel," cuitnya. "Itu pasti karena di kepalanya ada #tumpukankabel sehingga ngalamin banjir kegilaan," cuitnya lagi dalam kesempatannya berikutnya.
Pemilik akun @elisa_jkt menyebut, kulit kabel itu hanya kambing hitam dari Ahok. Sebab, setahunya, gorong-gorong yang di dekat Istana berbeda dengan goorong-gorong tempat penemuan bungkus kabel itu.
"Kita bersyukur ditemukan sebab baru untuk banjir. Tentunya sebentar lagi juga akan ada pihak baru yang disalahkan. #KulitKabel," cuit akun @mkusumawijaya.
Tweeps @victorkamang mengaku bingung dengan kulit kabel sebanyak itu. Dia masuk tidak mengerti bagaimana cara memasukkan kulit kabel itu di dalam gorong-gorong.
Musisi legendaris Iwan Fals ikut komentar. "Jahat banget yang masukin limbah bungkus kabel ke gorong-gorong. Maksudnya apa ya? Wah polisi mesti ngusut tuh," cuitnya di @iwanfals.
Akun @B3rvboo memberikan sedikit analisis. "Cara yang mudah untuk memasukkan segitu banyaknya gulungan kulit kabel adalah dengan menyamar sebagai kontraktor," tulisnya.
Tweeps @TheHermawans tidak setuju kulit kabel itu disebut sebagai sabotase. Sebab, pikirnya, dengan sebanyak itu, hanya orang gila yang nekat dan berani masukkin ke gorong-gorong, dekat Istana pula.
"Mau itu sabotase atau nggak. Mau 2014 atau 2016, gua dukung siapapun yang masukin bungkus kabel ke got harus dihukum berat," timpal @hariadhi.(rmol)
Tag :
Warta Daerah