Setelah sekian lama menghilang, isu virus flu burung muncul lagi. Sejak seminggu terakhir, virus yang berasal dari unggas ini menyebar ke berbagai daerah dan langsung mewabah. Namun, pemerintah dan masyarakat diminta untuk tidak panik berlebihan menghadapi virus ini.
Virus ini pertama ditemukan saat sekitar 20 ekor ayam mati mendadak di Cilandak, Jakarta Selatan, pekan lalu. Setelah diperiksa Suku Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan Pemprov DKI, ayam-ayam tersebut positif virus H5N1 alias virus flu burung. Pemprov DKI bergerak cepat dengan langsung memusnahkan ayam-ayam itu.
Ternyata, kasus ini tidak hanya di Jakarta. Di Jawa Barat, ada enam daerah yang kena wabah flu burung yaitu Sukabumi, Majalengka, Tasikmaya, Indramayu, Purwakarta, dan Kuningan. Di Yogyakarta juga ditemukan kasus yang hampir sama.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mencatat, dari Januari hingga 23 Maret 2016, sebanyak 15.472 unggas yang terdiri dari ayam kampung, ayam layer, ayam, itik, burung puyuh, dan entok, terjangkit virus flu burung. Sama dengan di Jakarta, unggas-unggas itu juga dimusnahkan.
Kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 27/3), Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf setuju pemerintah perlu mengantisipasi mewabahnya penyakit ini. Namun, dia meminta agar pemerintah tak membuat masyarakat panik. Kondisi seperti itu justru akan merugikan masyarakat sendiri.
"Pada dasarnya penyakit di binatang itu selalu ada. Karena ini ada di ayam dipersepsikan menular. Memang benar bisa (menular) kalau tidak dimasak dengan benar. Jadi, jangan sampai ketakutan psikologisnya lebih besar ketimbang penyakitnya. Sebab, dari berbagai reportasi, orang yang benar-benar terjangkit flu burung kecil sekali, bahkan relatif tidak ada," jelas politisi Demokrat. [rmol]
Virus ini pertama ditemukan saat sekitar 20 ekor ayam mati mendadak di Cilandak, Jakarta Selatan, pekan lalu. Setelah diperiksa Suku Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan Pemprov DKI, ayam-ayam tersebut positif virus H5N1 alias virus flu burung. Pemprov DKI bergerak cepat dengan langsung memusnahkan ayam-ayam itu.
Ternyata, kasus ini tidak hanya di Jakarta. Di Jawa Barat, ada enam daerah yang kena wabah flu burung yaitu Sukabumi, Majalengka, Tasikmaya, Indramayu, Purwakarta, dan Kuningan. Di Yogyakarta juga ditemukan kasus yang hampir sama.
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat mencatat, dari Januari hingga 23 Maret 2016, sebanyak 15.472 unggas yang terdiri dari ayam kampung, ayam layer, ayam, itik, burung puyuh, dan entok, terjangkit virus flu burung. Sama dengan di Jakarta, unggas-unggas itu juga dimusnahkan.
Kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Sabtu, 27/3), Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf setuju pemerintah perlu mengantisipasi mewabahnya penyakit ini. Namun, dia meminta agar pemerintah tak membuat masyarakat panik. Kondisi seperti itu justru akan merugikan masyarakat sendiri.
"Pada dasarnya penyakit di binatang itu selalu ada. Karena ini ada di ayam dipersepsikan menular. Memang benar bisa (menular) kalau tidak dimasak dengan benar. Jadi, jangan sampai ketakutan psikologisnya lebih besar ketimbang penyakitnya. Sebab, dari berbagai reportasi, orang yang benar-benar terjangkit flu burung kecil sekali, bahkan relatif tidak ada," jelas politisi Demokrat. [rmol]
Tag :
nasional