Juru bicara Hamas dan juga aleg dari Fraksi Hamas di parlemen Palestina Mushir Misri menyerukan seluruh umat Islam agar mengakhiri krisis persengketaan yang mereka hadapi akibat perbedaan mazhab dan kelompok serta fokus untuk menghadapi musuh bersama yaitu penjajah Zionis Israel. Sebab Israel selama ini ikut berperan dalam memecah belah umat. Misri yakin Intifadah Al-Quds akan terus berlanjut sampai mampu mewujudkan tujuannya.
Dalam aksi longmarch yang digelar oleh Hamas siang kemarin Uumat di utara Jalur Gaza memperingati 12 tahun syahidnya Syekh Ahmad Yasin dan mendukung Intifadhah Al-Quds, Misri menegaskan, umat Islam seluruhnya dituntut mengakhiri semua perbedaan yang mereka hadapi dan hanya fokus untuk menghadapi musuh bersama yaitu penjajah Zionis Israel. Ia menegaskan pihaknya komitmen terhadap persoalan umat Islam yang utama yaitu persoalan Palestina yang menjadi konsen dari seluruh umat Islam di timur dan barat.
Ia menyatakan, gerakannya Hamas terbuka terhadap seluruh negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung dan memperkuat hubungan antar mereka dan memperbaiki hubungan yang sebagiannya retak. Saat ini ada dialog-dialog Hamas yang membangun dengan pihak Mesir dan memperbaikinya kembali. Hamas masih berpegang teguh dan komitmen dengan sikapnya bahwa konflik yang mereka hadapi hanyalah musuh utama yaitu Zionis dan senapannya hanya terarah ke dada musuh utama yaitu Zionis dan jalan untuk itu itu sudah terang benderang yaitu membebaskan Al-Quds.
Hal tersebut Mirsi tegaskan sebagai prinsip-prinsip yang tak mungkin berubah. Ia menyatakan, Hamas komitmen menjalankan proyek politik utamnya yaitu “Palestina bersatu” yang tidak mungkin dipisah-pisahkan Palestina hanya satu dari laut dan sungainya yang merupakan wilayah Islam Arab yang tidak boleh ditinggalkan tidak boleh disia-siakan meskipun hanya sejengkal tanahnya dan darah yang mengalir di sana pun tidak boleh dibiarkan.
Misri menegaskan kembali bahwa Al-Quds adalah ibukota Palestina dan menjadi persoalan utama mendasar yang tidak akan mungkin bangsa Palestina bisa tenang apabila kota dan bumi tersebut masih dalam penjajahan apalagi warganya terusir dari sana. Ia menambahkan, “Kami tegaskan bahwa buat Syekh Imam Ahmad Yasin adalah Jabaliyah, beliau yang membentuk regu penembak pistol. Saat ini kami kenang perjuangan beliau dan lanjutkan karena bentukan beliau berubah menjadi senjata roket yang bisa menembus Tel Aviv dengan izin Allah Dan kami juga sudah memiliki pesawat drone yang mampu mengawasi titik-titik yang ada di Israel. Kami juga punya tim pasukan katak manusia yang bisa menembus wilayah pantai Zakim yang dikuasai Israel. Kita juga punya pasukan-pasukan pilihan dari Al-Qossam yang mampu menembus tanah dengan izin Allah.”
Ia melanjutkan persoalan yang paling utama saat ini adalah persoalan tawanan Palestina kami katakan kepada mereka, “Hamas terus akan berjuang untuk membebaskan mereka sebagaimana pernah yang pernah dilakukan oleh Hamas mampu membebaskan mereka dan memaksa pemerintah Israel untuk membebaskan mereka dalam kesepakatan pertukaran tawanan.”
“Inti persoalan adalah al-Quds dan kami akan terus berlanjut hingga tujuan-tujuannya tercapai dengan izin Allah dan tidak akan kembali ke belakang warga. Kami akan terus melakukan aksi penikaman penembakan dan juga penabrakan dalam di Tepi Barat dan Al-Quds meskipun ada koordinasi koordinasi keamanan antara Israel dengan Otoritas Palestina” tegas Misri.
Ia menambahkan bahwasanya setelah gugurnya Syekh Yasin, Gaza mampu mengeluarkan dan mengusir pasukan Israel dan warganya dari sana dan mampu mengusir mantan Perdana Menteri Israel penjahat perang Ariel Sharon dari Gaza dan kini gajah menjadi tanah yang sangat pahit dan diharamkan bagi Israel serta menjadi benteng utama bagi proyek pembebasan Palestina. (IP)
Dalam aksi longmarch yang digelar oleh Hamas siang kemarin Uumat di utara Jalur Gaza memperingati 12 tahun syahidnya Syekh Ahmad Yasin dan mendukung Intifadhah Al-Quds, Misri menegaskan, umat Islam seluruhnya dituntut mengakhiri semua perbedaan yang mereka hadapi dan hanya fokus untuk menghadapi musuh bersama yaitu penjajah Zionis Israel. Ia menegaskan pihaknya komitmen terhadap persoalan umat Islam yang utama yaitu persoalan Palestina yang menjadi konsen dari seluruh umat Islam di timur dan barat.
Ia menyatakan, gerakannya Hamas terbuka terhadap seluruh negara-negara Arab dan Islam untuk mendukung dan memperkuat hubungan antar mereka dan memperbaiki hubungan yang sebagiannya retak. Saat ini ada dialog-dialog Hamas yang membangun dengan pihak Mesir dan memperbaikinya kembali. Hamas masih berpegang teguh dan komitmen dengan sikapnya bahwa konflik yang mereka hadapi hanyalah musuh utama yaitu Zionis dan senapannya hanya terarah ke dada musuh utama yaitu Zionis dan jalan untuk itu itu sudah terang benderang yaitu membebaskan Al-Quds.
Hal tersebut Mirsi tegaskan sebagai prinsip-prinsip yang tak mungkin berubah. Ia menyatakan, Hamas komitmen menjalankan proyek politik utamnya yaitu “Palestina bersatu” yang tidak mungkin dipisah-pisahkan Palestina hanya satu dari laut dan sungainya yang merupakan wilayah Islam Arab yang tidak boleh ditinggalkan tidak boleh disia-siakan meskipun hanya sejengkal tanahnya dan darah yang mengalir di sana pun tidak boleh dibiarkan.
Misri menegaskan kembali bahwa Al-Quds adalah ibukota Palestina dan menjadi persoalan utama mendasar yang tidak akan mungkin bangsa Palestina bisa tenang apabila kota dan bumi tersebut masih dalam penjajahan apalagi warganya terusir dari sana. Ia menambahkan, “Kami tegaskan bahwa buat Syekh Imam Ahmad Yasin adalah Jabaliyah, beliau yang membentuk regu penembak pistol. Saat ini kami kenang perjuangan beliau dan lanjutkan karena bentukan beliau berubah menjadi senjata roket yang bisa menembus Tel Aviv dengan izin Allah Dan kami juga sudah memiliki pesawat drone yang mampu mengawasi titik-titik yang ada di Israel. Kami juga punya tim pasukan katak manusia yang bisa menembus wilayah pantai Zakim yang dikuasai Israel. Kita juga punya pasukan-pasukan pilihan dari Al-Qossam yang mampu menembus tanah dengan izin Allah.”
Ia melanjutkan persoalan yang paling utama saat ini adalah persoalan tawanan Palestina kami katakan kepada mereka, “Hamas terus akan berjuang untuk membebaskan mereka sebagaimana pernah yang pernah dilakukan oleh Hamas mampu membebaskan mereka dan memaksa pemerintah Israel untuk membebaskan mereka dalam kesepakatan pertukaran tawanan.”
“Inti persoalan adalah al-Quds dan kami akan terus berlanjut hingga tujuan-tujuannya tercapai dengan izin Allah dan tidak akan kembali ke belakang warga. Kami akan terus melakukan aksi penikaman penembakan dan juga penabrakan dalam di Tepi Barat dan Al-Quds meskipun ada koordinasi koordinasi keamanan antara Israel dengan Otoritas Palestina” tegas Misri.
Ia menambahkan bahwasanya setelah gugurnya Syekh Yasin, Gaza mampu mengeluarkan dan mengusir pasukan Israel dan warganya dari sana dan mampu mengusir mantan Perdana Menteri Israel penjahat perang Ariel Sharon dari Gaza dan kini gajah menjadi tanah yang sangat pahit dan diharamkan bagi Israel serta menjadi benteng utama bagi proyek pembebasan Palestina. (IP)
Tag :
palestina