Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Khalil Hayyah, menegaskan telah dicapai kesepakatan dengan gerakan Fatah pada draf musyawarah untuk pembentukan pemerintahan persatuan nasional dan pelaksanaan rekonsiliasi. Dia menegaskan bahwa kesepakatan apapun terancam runtuh apabila tidak menyelesaikan masalah pegawai dan terwujudnya partisipasi bersama.
Hal tersebut.disampaikan Hayyah dalam wawancara dengan TV Al-Aqsha, Sabtu (2/4). Dia mengatakan, "Telah dicapai draf musyawarah untuk didiskusikan dalam semua tema dan telah terjadi kemajuan dalam masalah rekonsiliasi." Dia mengajak gerakan Fatah untuk melanjutkan apa yang telah disepakati.
Dia menjelaskan, dalam pembicaraan di Doha dengan gerakan Fatah, disepakati pembentukan pemerintah. Namun belum disepakati program-programnya, atau masalah pegawai dan dewan legislatif.
Dia menegaskan, pada pertemuan berikutnya akan diselesaikan semua poin perbedaan. Setelah itu dibawa ke faksi-faksi dan disampaikan apa yang telah disepakati, untuk selanjutnya diumumkan secara resmi.
Petinggi Hamas ini menegaskan, ada beberapa kunci untuk menyukseskan rekonsiliasi nasional yang permanen, yang menyelesaikan semua persoalan. Pertama, bekerja sesuai kaedah partisipasi nasional, meyakininya dan melaksanakannya di lapangan.
Kunci kedua, merekonstruksi kembali PLO. Bila Presiden Abbas percaya hal itu maka akan bisa diatasi banyak hal dalam rekonsiliasi.
Kunci ketiga, dan merupakan urgensi besar, yaitu penyelesaian persoalan pegawai di Gaza. Dia mengingatkan, bila sudah dicapai kesepakatan namun tidak keputusan dan kemauan pembentukan pemerintah berikutnya, langsung oleh komite eksekutif, dan memasukkan pegawai dalam struktur kepegawaian dan dibayarkan hak mereka, maka semuanya akan runtuh.
Kunci keempat adalah mengaktifkan kembali Dewan Legislatif Palestina. Karena ia adalah lembaga yang sah dan terpilih. Saat ini masalah ini masih dalam musyawarah. (IP)
Hal tersebut.disampaikan Hayyah dalam wawancara dengan TV Al-Aqsha, Sabtu (2/4). Dia mengatakan, "Telah dicapai draf musyawarah untuk didiskusikan dalam semua tema dan telah terjadi kemajuan dalam masalah rekonsiliasi." Dia mengajak gerakan Fatah untuk melanjutkan apa yang telah disepakati.
Dia menjelaskan, dalam pembicaraan di Doha dengan gerakan Fatah, disepakati pembentukan pemerintah. Namun belum disepakati program-programnya, atau masalah pegawai dan dewan legislatif.
Dia menegaskan, pada pertemuan berikutnya akan diselesaikan semua poin perbedaan. Setelah itu dibawa ke faksi-faksi dan disampaikan apa yang telah disepakati, untuk selanjutnya diumumkan secara resmi.
Petinggi Hamas ini menegaskan, ada beberapa kunci untuk menyukseskan rekonsiliasi nasional yang permanen, yang menyelesaikan semua persoalan. Pertama, bekerja sesuai kaedah partisipasi nasional, meyakininya dan melaksanakannya di lapangan.
Kunci kedua, merekonstruksi kembali PLO. Bila Presiden Abbas percaya hal itu maka akan bisa diatasi banyak hal dalam rekonsiliasi.
Kunci ketiga, dan merupakan urgensi besar, yaitu penyelesaian persoalan pegawai di Gaza. Dia mengingatkan, bila sudah dicapai kesepakatan namun tidak keputusan dan kemauan pembentukan pemerintah berikutnya, langsung oleh komite eksekutif, dan memasukkan pegawai dalam struktur kepegawaian dan dibayarkan hak mereka, maka semuanya akan runtuh.
Kunci keempat adalah mengaktifkan kembali Dewan Legislatif Palestina. Karena ia adalah lembaga yang sah dan terpilih. Saat ini masalah ini masih dalam musyawarah. (IP)
Tag :
palestina