Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, Perppu Perlindungan Anak harus juga berisi tentang bagaimana cara mencegah pelaku melakukan kejahatan seksual. Perppu itu jangan sampai hanya berisi tentang perberat hukuman pelaku kekerasan seksual pada anak.
Fahri menilai, mudahnya sebuah konten pornografi tersebar, merupakan hal yang luput dimasukkan dalam aspek pencegahan. Padahal, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual.
"Oleh karena itu, di Perppu itu juga harus mencakup adanya tindakan pencegahan yang masif, karena produksi gambar dan produk pornografi yang masuk ke dalam handphone setiap orang itu dapat merusak otaknya," ujar Fahri di DPR RI Senayan, Kamis (26/5).
"Setiap hari itu kemungkinan otak kita rusak oleh pornografi," ujarnya menambahkan.
Ketika ditanya apakah Perppu kebiri yang telah ditandatangani Presiden Jokowi ini tidak efektif, Fahri hanya menegaskan, upaya pencegahan seperti penanganan konten pornografi memang harus diikutsertakan di dalamnya.
Sebab, lanjut Fahri, salah satu aspek utama yang bisa menyebabkan rusaknya otak manusia hingga mendorongnya menjadi pelaku kekerasan seksual, memang bersumber dari konten-konten pornografi yang mudah tersebar dan tidak mampu dicegah secara efektif.
"Ya harus ada upaya pencegahannya. Karena kalau birahi terus diproduksi (dengan konten pornografi), orang gila tambah banyak. Pelaku seperti ini semakin bergentayangan kemana-mana," ujar Fahri.
"Jadi sekali lagi, pencegahan yang lebih masif, mengendalikan otak positif manusia agar tidak rusak oleh produk pornografi," pungkasnya.(mdk)
Fahri menilai, mudahnya sebuah konten pornografi tersebar, merupakan hal yang luput dimasukkan dalam aspek pencegahan. Padahal, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kasus-kasus kekerasan seksual.
"Setiap hari itu kemungkinan otak kita rusak oleh pornografi," ujarnya menambahkan.
Ketika ditanya apakah Perppu kebiri yang telah ditandatangani Presiden Jokowi ini tidak efektif, Fahri hanya menegaskan, upaya pencegahan seperti penanganan konten pornografi memang harus diikutsertakan di dalamnya.
Sebab, lanjut Fahri, salah satu aspek utama yang bisa menyebabkan rusaknya otak manusia hingga mendorongnya menjadi pelaku kekerasan seksual, memang bersumber dari konten-konten pornografi yang mudah tersebar dan tidak mampu dicegah secara efektif.
"Ya harus ada upaya pencegahannya. Karena kalau birahi terus diproduksi (dengan konten pornografi), orang gila tambah banyak. Pelaku seperti ini semakin bergentayangan kemana-mana," ujar Fahri.
"Jadi sekali lagi, pencegahan yang lebih masif, mengendalikan otak positif manusia agar tidak rusak oleh produk pornografi," pungkasnya.(mdk)
Tag :
Parlemen