Idrus Tidak Mengembalikan Formulir Ke PDIP Karena Dipungut Bayaran

Muhammad Idrus Ia mengaku sudah mendaftat di beberapa partai politik sebagai bacagub DKI, misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Dalam catatan Kompas.com, namanya memang ada di salah satu kandidat yang pernah mendaftar di dua partai di antaranya, yakni PDI-P dan Partai Demokrat. Tapi, di penutupan pendaftaran dan pengembalian formulir cagub di PDI-P, nama Idris masuk dalam yang tidak mengembalikan formulir. Namun, Idris mengaku, ia memilih mundur karena ada pungutan uang biaya administrasi di PDI-P.


"Dari PDI-P saya mengundurkan diri. Ya karena ada dipungut bayaran, enggak mau. Kami ingin jadi pemimpin dan enggak akan korupsi di masa depan gitu loh," ujar Idris.

Pria yang mengaku berlatar belakang dosen di sebuah universitas di Surabaya, dosen pasca sarjana di sebuah universitas di DKI, dan mantan dosen di Papua itu menyatakan punya latar belakang akademisi dan politik. Sehingga ia mengaku serius untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Namun, ia juga menerima kalau gagal menjadi cagub DKI.

"Cagub bukan tujuan utama bagi saya, begitu cagub ini gagal, saya akan kampanye pilpres," ujar warga yang mengaku tinggal di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur tersebut.(kmps)
pageads
Tag : Pilgub DKI