Jumlah Yang Tidak Lulus UN di DKI Meningkat

Jumlah peserta Ujian Nasional (UN) yang tidak lulus tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DKI Jakarta pada tahun 2016 mencapai 45 orang. Perinciannya, 21 siswa SMA sederajat dan 24 siswa SMK. Jumlah ini mengalami peningkatan 82,2 persen dibandingkan ketidaklulusan tahun 2015 yang hanya delapan orang.

Namun meningkatnya siswa yang tidak lulus UN ditanggapi santai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Menurut dia, menurunnya jumlah kelulusan peserta UN 2016 bukan jaminan mutu pendidikan di Jakarta jelek. "Begini kuantitas itu bukan mutu. Kualitas baru mutu. Jadi tidak apa-apa," kata Djarot seusai menghadiri acara pembukaan Rakerda DPD Gerindra DKI di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Minggu (8/5).


Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan Pemprov DKI tidak menargetkan 100 persen siswa lulus UN. Jika lulus semua, dikhawatirkan kan timbul kecurigaan terjadi praktik kecurangan. "Kami memang tidak menargetkan lulus semua kok. Kalau ada yang tidak lulus 45 siswa dari berapa sih? 51.000. Itu berapa persen? Itu cuma nol koma sekian persen. Justru kalau lulus semua, saya curiga, kacau itu. Kalau misalnya dari 1.000 siswa yang nggak lulus 45, itu baru bahaya," ujarnya.

Kendati demikian, ia berjanji akan melakukan evaluasi apakah penyebabnya karena kualitas kurikulum pelajaran atau ketidakmampuan peserta. "Nanti kita akan evaluasi salahnya dimana, lemahnya dimana. Apalagi yang tidak lulus dari sekolah negeri dan swasta. Kenapa seperti itu. Nanti kita evaluasi bagaimana kualitas kurikulumnya, proses belajar dan mengajarnya. Nanti kita akan lihat dari nilainya, bagus atau nggak," jelas mantan anggota DPRD Jawa Timur ini.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, sebanyak 21 dari 51.190 siswa SMA sederajat peserta UN di Jakarta dinyatakan tidak lulus. Berdasarkan rekapitulasi ketidaklulusan kelas XII SMA tahun pelajaran 2015/2016, siswa-siswa yang tidak lulus itu berasal dari 14 sekolah, lima SMA Negeri dan sembilan SMA swasta.

Untuk wilayah Jakarta Selatan ada tujuh sekolah yang siswanya tidak lulus UN, sementara Jakarta Pusat ada empat sekolah, Jakarta Barat dua sekolah, dan Jakarta Timur satu sekolah. Sementara itu, 24 dari 64.373 siswa SMK peserta UN juga dinyatakan tidak lulus ujian. Berdasarkan data kelulusan dari Satuan Pendidikan SMK Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2015/2016, Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan siswa SMK tidak lulus terbanyak berjumlah 15 siswa, disusul Jakarta Timur sebanyak tujuh siswa, kemudian dua siswa di Jakarta Barat tidak lulus. Di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara siswa SMK peserta ujian dinyatakan lulus 100 persen.

Kepala Seksi Kurikulum Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Muhammad Husin mengatakan kelulusan peserta didik ditentukan oleh sekolah. Bagi yang tidak lulus, harus mengulang kelas XII. Sedangkan yang nilai UN tidak mencapai 5,6, berhak ikut UN perbaikan pada akhir Agustus 2016.(brt1)
pageads
Tag : Warta Daerah