Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mempertanyakan pernyataan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang menyebut bahwa lokalisasi terbesar ada di Jawa Barat. Netty juga menyanggah bahwa Jawa Barat memiliki 15.000 pegawai seks komersial (PSK) yang tersebar di sebagian abupaten dan kota.
"Kita perlu tahu dari mana Ibu Khofifah mendapatkan data tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya lokalisasi prostitusi terbesar di Indonesia. Paling yang ada kan kawasan Saritem, itupun sudah ditutup beberapa waktu lalu," kata Netty seusai menghadiri acara Krida Pertanian di Kampung Budaya, Kabupaten Karawang, Kamis 2 Juni 2016. Netty meminta Kementerian Sosial melakukan cek ulang tentang data itu.
Sebelumnya, Mensos Khofifah menyebut setidaknya ada 11 lokalisasi prostitusi yang ada di Jawa Barat. Berdasarkan data itu, Khofifah menyimpulkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah PSK terbanyak se-Indonesia.
Menurut Netty, praktik prostitusi merupakan penyakit sosial, dan dimungkinkan ada di berbagai daerah di Jawa Barat. Meskipun demikian, kenyataan itu tak bisa dibiarkan begitu saja. Menurut Netty, banyak upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Jabar untuk menanggulanginya.
"Ada program ketahanan keluarga, program pendampingan bagi para korban kekerasan, belum lagi pendampingan bagi para PSK yang ingin berhenti dari pekerjaannya tersebut," katanya.
Senada dengan Netty, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar juga mengaku bingung dengan data yang disampaikan Mensos. "Jika jumlahnya 15.000 di 11 lokalisasi yang tersebar di Jawa Barat, maka setidaknya per lokalisasi ada 1.400 PSK, begitu? Itu data dari mana?" katanya heran.(PRLM)
"Kita perlu tahu dari mana Ibu Khofifah mendapatkan data tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya lokalisasi prostitusi terbesar di Indonesia. Paling yang ada kan kawasan Saritem, itupun sudah ditutup beberapa waktu lalu," kata Netty seusai menghadiri acara Krida Pertanian di Kampung Budaya, Kabupaten Karawang, Kamis 2 Juni 2016. Netty meminta Kementerian Sosial melakukan cek ulang tentang data itu.
Sebelumnya, Mensos Khofifah menyebut setidaknya ada 11 lokalisasi prostitusi yang ada di Jawa Barat. Berdasarkan data itu, Khofifah menyimpulkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah PSK terbanyak se-Indonesia.
Menurut Netty, praktik prostitusi merupakan penyakit sosial, dan dimungkinkan ada di berbagai daerah di Jawa Barat. Meskipun demikian, kenyataan itu tak bisa dibiarkan begitu saja. Menurut Netty, banyak upaya yang telah dilakukan oleh Pemprov Jabar untuk menanggulanginya.
"Ada program ketahanan keluarga, program pendampingan bagi para korban kekerasan, belum lagi pendampingan bagi para PSK yang ingin berhenti dari pekerjaannya tersebut," katanya.
Senada dengan Netty, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar juga mengaku bingung dengan data yang disampaikan Mensos. "Jika jumlahnya 15.000 di 11 lokalisasi yang tersebar di Jawa Barat, maka setidaknya per lokalisasi ada 1.400 PSK, begitu? Itu data dari mana?" katanya heran.(PRLM)
Tag :
Warta Daerah