PKS Buka Kelas Buat Para Jomblo

Untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawadah wa rohmah, DPD PKS Kota Semarang telah resmi melaunching kelas pranikah untuk kader, simpatisan dan umum yang belum menikah (jomblo) dalam bentuk Pre Wedding Academy.

Ketua BPKK DPD PKS Kota Semarang Rita Rhoy Kana mengungkapkan, program Pre Weding Academy ini adalah ingin memberikan bekal ilmu yang cukup bagi para kader, simpatisan dan umum dalam hal pernikahan. Sehinga dalam menjalani mahligai pernikahan bisa diliputi keberkahan dan kemudahan.

PKS Buka Kelas Buat Para Jomblo

"Kita ingin membekali ilmu dan pengetahuan terkait dengan pernikahan, sehingga para kader benar-benar siap menjalani dan tentu dengan ilmu itu, perjalanan pernikahan menjadi baik dan tidak terjadi hal hal yang tidak perlu," terang Rita di MD Building DPW PKS Jateng lantai 3, Ahad (12/6).

Pre Wedding Academy ini akan dilaksanakan dengan 12 materi yang akan diselesaikan selama enam kali pertemuan. Pendaftaran terbuka untuk kader, simpatisan dan umum. Khusus untuk kader PKS, diwajibkan mengikuti program Pre Wedding Academy ini yang nantinya setelah menyelesaikan kelas akan mendapatkan sertifikat bahwa telah mengikuti program ini.

Dalam acara launching Pre Wedding Academy ini, diisi dengan seminar pranikah. Sebagai pembicara, panitia menghadirkan kader senior PKS Ustadzah Dyah yang merupakan Istri dari Ustad Zuber Safawi. Selain menghadirkan Ustadzah Dyah, panita juga menghadirkan Ustad Rusmanto untuk menjelaskan tentang pernikahan dari sudut pandang syariat. Peserta yang hadir dalam acara ini adalah kader-kader PKS yang belum menikah dan direkomendasikan oleh murabbi atau ketua kelompok pembinaan masing-masing.

Ustadzah Dyah dalam penyampaiannya mengungkapkan, dalam kehidupan dunia yang diutamakan adalah proses bukanlah hasil, seperti jodoh, pada dasarnya sudah ditentukan oleh Allah, untuk itu yang menjadi titik tekan bukan pada berjodoh dengan siapa namun bagaimana agar kokoh dalam proses. Untuk itu pembentukan karakter menjadi penting.

"Dalam perjalanan hidup yang menjadi nilai pada dasarnya adalah proses bukan hasil, soal jodoh tentu sudah digariskan, untuk itu kita lebih berkonsentrasi pada proses pembentukan karakter. Saya sebagai seorang ibu, bagaimana mempersiapkan anak agar lebih kokoh, lebih teliti dalam proses, proses akan menjadi dasar, apakah nanti akan mendapatkan kemudahan dan keberkahan dalam hidup," terangnya.

Sedangkan Ustadz Rusmanto menyampaikan, pernikahan dalam dakwah berbeda dengan pernikahan orang pada umumnya, tidak sekadar menyatukan dua insan, namun ada visi dakwah didalamnya. Oleh karena itu, pernikahan yang didasarkan pada dakwah harus dilakukan persiapan lebih serius.

"Pernikahan dakwah tidak bisa disamakan dengan pernikahan kebanyakan orang yang hanya menyatukan dua insan, namun ada nilai kemuliaan di situ, ada nilai dakwah, sehingga persiapan juga harus lebih serius agar benar-benar siap menjalani pernikahan yang tidak hanya menikah namun juga ada nilai dakwah di dalamnya," terang Ustad Rusmanto.(PKS.or.id)
pageads
Tag : PKS

Related Post: