Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar akhirnya angkat bicara terkait pemberhentiannya dengan hormat sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dwikewarganegaraan yang dimilikinya.
Usai salat zuhur di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016), pria kelahiran Padang, Sumatera Barat ini kaget ketika didapati sejumlah wartawan yang sudah siap menodongkan pertanyaan untuk mengklarifikasi alasan pemberhentian dirinya sebagai menteri yang baru 20 hari menjabat. Alhasil, Arcandra tetap saja bungkam. "Saya ke sini salat zuhur," katanya singkat sambil mencoba menghindari wartawan.
Sambil terus berlalu, Arcandra juga masih enggan menjawab pertanyaan terkait rencananya setelah tidak menjabat menteri lagi. Apakah dia akan kembali ke Amerika Serikat atau balik ke kampung halamannya di Padang. "Saya sudah bilang semua sudah ada yang atur. Allah the best plan," katanya tersenyum.
Ia mengaku hanyalah manusia biasa yang punya salah, bukanlah malaikat. "Saya bukan malaikat, hanya malaikat yang tidak punya salah. Jadi kalau dalam perjalananya sampai hari ini ada kata-kata salah, mungkin pulsa bapak-bapak terbebani karena trending topic saya mohon ikhlaskan begitu juga waktu bapak habis karena anak satu ini," kata Arcandra Lebih lanjut dia menjelaskan tidak ada niatnya untuk mencari kehebohan dan ketenaran dalam permasalahan tersebut.
Arcandra pun terus berlalu dibawa oleh pengurus masjid ke ruang takmir, tanpa menghiraukan awak media. Untuk diketahui, Arcandra diduga telah melakukan sumpah setia untuk menjadi warga negara Amerika Serikat (AS) sejak 2012 melalui pesan singkat yang beredar di aplikasi WhatsApp. Ketika akan dilantik Jokowi pada 27 Juli 2016, Arcandra kembali dari AS menggunakan paspor Indonesia. Indonesia sendiri tidak mengenal sistem dwikewarganegaraan sehingga jika orang mendeklarasikan sumpah setia ke negara lain, otomatis kewarganegaraan Indonesia yang dimilikinya akan lepas. Alhasil Presiden Jokowi pun memberhentikannya secara terhormat.(okzn)
Usai salat zuhur di Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2016), pria kelahiran Padang, Sumatera Barat ini kaget ketika didapati sejumlah wartawan yang sudah siap menodongkan pertanyaan untuk mengklarifikasi alasan pemberhentian dirinya sebagai menteri yang baru 20 hari menjabat. Alhasil, Arcandra tetap saja bungkam. "Saya ke sini salat zuhur," katanya singkat sambil mencoba menghindari wartawan.
Sambil terus berlalu, Arcandra juga masih enggan menjawab pertanyaan terkait rencananya setelah tidak menjabat menteri lagi. Apakah dia akan kembali ke Amerika Serikat atau balik ke kampung halamannya di Padang. "Saya sudah bilang semua sudah ada yang atur. Allah the best plan," katanya tersenyum.
Ia mengaku hanyalah manusia biasa yang punya salah, bukanlah malaikat. "Saya bukan malaikat, hanya malaikat yang tidak punya salah. Jadi kalau dalam perjalananya sampai hari ini ada kata-kata salah, mungkin pulsa bapak-bapak terbebani karena trending topic saya mohon ikhlaskan begitu juga waktu bapak habis karena anak satu ini," kata Arcandra Lebih lanjut dia menjelaskan tidak ada niatnya untuk mencari kehebohan dan ketenaran dalam permasalahan tersebut.
Arcandra pun terus berlalu dibawa oleh pengurus masjid ke ruang takmir, tanpa menghiraukan awak media. Untuk diketahui, Arcandra diduga telah melakukan sumpah setia untuk menjadi warga negara Amerika Serikat (AS) sejak 2012 melalui pesan singkat yang beredar di aplikasi WhatsApp. Ketika akan dilantik Jokowi pada 27 Juli 2016, Arcandra kembali dari AS menggunakan paspor Indonesia. Indonesia sendiri tidak mengenal sistem dwikewarganegaraan sehingga jika orang mendeklarasikan sumpah setia ke negara lain, otomatis kewarganegaraan Indonesia yang dimilikinya akan lepas. Alhasil Presiden Jokowi pun memberhentikannya secara terhormat.(okzn)
Tag :
nasional