[Longsor Sumedang] 335 Jiwa Mengungsi Ke GOR Tajimalela

Upaya pencarian dan  evakuasi korban longsor yang melanda lima dusun di Desa Ciherang, Sumedang Selatan, Sumedang terus dilakukan. BPBD Sumedang bersama mitra kerja melakukan pendataan serta pelayanan darurat bagi para korban terdampak, seperti penyediaan makanan melalui dapur umum serta kebutuhan dasar lain.


Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, upaya pencarian dan evakuasi dilakukan bersama-sama oleh BPBD Sumedang bekerjasama dengan BPBD Jabar, TNI, Polri, Palang Merah Indonesia, relawan, masyarakat dan dinas-dinas terkait. BPBD Provinsi Jabar telah mendistribusikan bantuan berupa air mineral dan mie instan, sedangkan Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) membantu penyediaan air bersih. "BPBD Sumedang melaporkan saat ini masih terkendala jumlah MCK bagi para pengungsi," kata Sutopo melalu isiaran pers yang diterima "PR", Rabu, 21 September 2016.

Menurut BPBD Sumedang, longsor mengakibatkan 3 rumah dan 1 mushola hancur serta 200 rumah terdampak di Dusun Ciherang, 2 rumah tertimbun di Dusun Cimareme dan 100 orang mengungsi di Dusun Babakan Gunasari.

Longsor telah merenggut nyawa tiga orang. Sementara dua orang lainnya mengalami luka ringan. Samai saat ini masih ada satu korban yang masih dalam pencarian.

"Korban luka ringan telah dirawat oleh RSU Sumedang. Kurang lebih 300 keluarga di 6 RT terdampak dan 75 keluarga (335 jiwa) mengungsi ke GOR Tajimalela, Sumedang," katanya.

Lima dusun terdampak bencana di Desa Ciherang antara lain Dusun Ciherang, Ciguling, Singkup, Cimareme, dan Babakan Gunasari. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat serta memonitor terus menerus upaya tanggap darurat BPBD setempat.

"BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bahaya banjir dan longsor. Potensi bahaya tersebut dapat dipicu oleh curah hujan tinggi dengan periode waktu lama," ujar Sutopo.(PR)
pageads
Tag : Warta Daerah