Dewan Pengurus Wilayah PKB DKI Jakarta mempertimbangkan bergabung kembali dengan Koalisi bersama Partai Gerindra dalam mencalonkan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Ketua Desk Pilkada, Mohammad Fauzie mengatakan, PKB jelang dua minggu pendaftaran pasangan calon ke KPUD masih mempertimbangkan kembali sikap untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Sikap ini diambil karena PKB tidak mau kalah dalam Pilkada 2017.
"PKB mmpertimbangkan (bukan mencabut) kembali bergabung dengn Gerindra karna PKB tdak mau kalah dalam pilkada 2017," ujar Fauzie di kantor DPW PKB Jakarta, Senin (12/9).
Fauzie mengatakan PKB menginginkn kepemimpinn DKI ke depan lebih santun, beretika, humanis dan benar amanah dalam menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta. "Menurut kami mimpin di DKI harus dengan kepala dingin, tidak mudah tersulut emosi," lanjutnya.
Ia menyoroti tentang kasus penggusuran di Jakarta. Menurutnya, menggusur itu bukanlah suatu jawaban bagi penataan lingkungan di Jakarta. Karena setiap warga mempunyai hak yang sama dalam UU.
"Menggusur bukan solusi karena mereka juga warga DKI yang punyak hak sama dijamin UU, kalau toh harus menggusur solusinya harus dicarikan tempat yang tidak jauh dari mata pencahariannya. Seperti kasus warga Rawajati yang dipindah ke Marunda," tegasnya.
Mengenai isu tentang poros baru bersama Partai Demokrat dan PPP, Ia menilai sebagai alternatif sebelum menerima masukan dari alim ulama dan kader PKB.
"Soal poros baru sebgai alternatif, kami masih memikirkan sambil mnunggu masukan dari para ulama dan kader PKB di bawah," tutupnya.(brt1)
Ketua Desk Pilkada, Mohammad Fauzie mengatakan, PKB jelang dua minggu pendaftaran pasangan calon ke KPUD masih mempertimbangkan kembali sikap untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Sikap ini diambil karena PKB tidak mau kalah dalam Pilkada 2017.
"PKB mmpertimbangkan (bukan mencabut) kembali bergabung dengn Gerindra karna PKB tdak mau kalah dalam pilkada 2017," ujar Fauzie di kantor DPW PKB Jakarta, Senin (12/9).
Fauzie mengatakan PKB menginginkn kepemimpinn DKI ke depan lebih santun, beretika, humanis dan benar amanah dalam menjalankan roda pemerintahan DKI Jakarta. "Menurut kami mimpin di DKI harus dengan kepala dingin, tidak mudah tersulut emosi," lanjutnya.
Ia menyoroti tentang kasus penggusuran di Jakarta. Menurutnya, menggusur itu bukanlah suatu jawaban bagi penataan lingkungan di Jakarta. Karena setiap warga mempunyai hak yang sama dalam UU.
"Menggusur bukan solusi karena mereka juga warga DKI yang punyak hak sama dijamin UU, kalau toh harus menggusur solusinya harus dicarikan tempat yang tidak jauh dari mata pencahariannya. Seperti kasus warga Rawajati yang dipindah ke Marunda," tegasnya.
Mengenai isu tentang poros baru bersama Partai Demokrat dan PPP, Ia menilai sebagai alternatif sebelum menerima masukan dari alim ulama dan kader PKB.
"Soal poros baru sebgai alternatif, kami masih memikirkan sambil mnunggu masukan dari para ulama dan kader PKB di bawah," tutupnya.(brt1)
Tag :
Pilgub DKI