Dalam 15 tahun ini, pertumbuhan ekonomi berhasil mengurangi kemiskinan dan memperbesar jumlah kelas menengah. Namun, ada bahaya baru yakni membesarnya kesenjangan ekonomi
Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengungkapkan, tingkat ketimpangan di Indonesia relatif tinggi dan melaju pesat dibanding negara Asia Timur lain.
Namun, kata Rodrigo, pemerintah Indonesia sudah mulai menyadari akan semakin menjulangnya ketimpangan ekonomi yang terjadi. "Sekarang kemiskinan di Indonesia sudah menurun menjadi 17 persen. Targetnya menghapuskan kemiskinan 2030. 1,1 billion (juta) orang sudah terhapus saat ini," ujar Rodrigo di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Ya, Rodrigo bisa benar. Selama ini, kue pertumbuhan ekonomi lebih banyak mengenyangkan perut 20% orang kaya. Porsi kecil diperebutkan oleh 80% masyarakat dhuafa.
Masih kata Rodrigo, antara 2003 hingga 2010, konsumsi 10% orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan 6% per tahun. Sementara, ada 40% masyarakat termiskin, tingkat konsumsinya bertumbuah kurang dari 2% per tahun.
Akibatnya, lanjut Rodrigo, koefisien Gini yang menunjukkan tingkat kesenjangan ekonomi, melaju pesat dalam 15 tahun belakangan. Di mana, angka Gini ratio berada di level 30 pada era 2000-an, melompak menjadi 41 pada 2013. Ini tantangan serius bagi presiden untuk membenahinya(inilah)
Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengungkapkan, tingkat ketimpangan di Indonesia relatif tinggi dan melaju pesat dibanding negara Asia Timur lain.
Namun, kata Rodrigo, pemerintah Indonesia sudah mulai menyadari akan semakin menjulangnya ketimpangan ekonomi yang terjadi. "Sekarang kemiskinan di Indonesia sudah menurun menjadi 17 persen. Targetnya menghapuskan kemiskinan 2030. 1,1 billion (juta) orang sudah terhapus saat ini," ujar Rodrigo di Jakarta, Senin (17/10/2016).
Ya, Rodrigo bisa benar. Selama ini, kue pertumbuhan ekonomi lebih banyak mengenyangkan perut 20% orang kaya. Porsi kecil diperebutkan oleh 80% masyarakat dhuafa.
Masih kata Rodrigo, antara 2003 hingga 2010, konsumsi 10% orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan 6% per tahun. Sementara, ada 40% masyarakat termiskin, tingkat konsumsinya bertumbuah kurang dari 2% per tahun.
Akibatnya, lanjut Rodrigo, koefisien Gini yang menunjukkan tingkat kesenjangan ekonomi, melaju pesat dalam 15 tahun belakangan. Di mana, angka Gini ratio berada di level 30 pada era 2000-an, melompak menjadi 41 pada 2013. Ini tantangan serius bagi presiden untuk membenahinya(inilah)
Tag :
nasional