Demi Saudaranya, Yayasan Kafila Siap Tampung Kaum Muslim Dari Berbagai Daerah Yang Akan Ikut Demo

Yayasan Kafila Thoyiba di bersiap menampung ratusan kaum muslim datang dari berbagai daerah yang akan mengikuti demonstrasi besar-besaran 4 November besok.

Ustaz Hasan selaku humas yayasan mengatakan, sudah banyak perwakilan dari berbagai daerah menghubunginya dan meminta ditampung.

Namun, pihaknya tidak bisa mengakomodir semuanya lantaran keterbatasan tempat.


"Jumlahnya lebih dari 500 orang. Sementara kapasitas kita batasi hanya 250 orang karena tempat yang terbatas. Selebihnya kami alihkan ke posko lain," katanya ditemui Warta Kota di kantornya, Kamis (03/11/2016).

Kata ustaz Hasan, ratusan orang dari daerah di pulau Jawa seperti Bondowoso, Solo sedang dalam perjalanan ke Jakarta.

Diprediksi, mereka akan sampai di gedung Kafila pertengahan malam atau dini hari nanti.

"Begitu juga jamaah asal Batam, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara yang sudah booking mau istirahat di sini. Kemungkinan nanti malam mereka sampai," jelasnya.

Ratusan orang itu akan ditampung di gedung Kafila International Islamic School di Jalan Raya Bogor KM 22, Ciracas, Jakarta Timur atau bersebelahan dengan Pasar Induk Kramat Jati.

Selain difasilitasi tempat beristirahat, jamaah akan mendapatkan pasokan makanan dan minuman selama berada di tempat itu.

"Tidak ada maksud lain dari kami selain bentuk solidaritas kepada sesama muslim. Tidak ada sama sekali unsur politis. Ini murni bentuk dukungan serta jihad membela agama kami," katanya.
Pada Jumat besok pukul 08.00, massa dari Kafila dan gabungan masyarakat setempat akan berangkat bersama-sama menuju masjid Istiqlal di Jakarta Pusat untuk menuntut keadilan.

"Kami sudah koordinasi dengan Polrestro Jakarta Timur dan Polsek Ciracas. Kami ingin semuanya berjalan tertib dan damai," imbuh ustaz.

Ketika wartawan Warta Kota berada di lokasi, beberapa orang datang. Misalnya Sapto dan istrinya.
Sapto bermaksud menawarkan bantuan makanan kepada para jamaah melalui Kafila.

"Demi saudara muslim, apapun akan saya berikan. Saya mendengar di sini akan jadi tempat penampungan jamaah dari luar daerah, makanya saya datang bermaksud ikut membantu sesuai kemampuan saya," kata Sapto.

Sapto menyebut, gerakan puluhan bahkan ratusan ribu kaum muslim ini sebagai bentuk jihad atas dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Sama sekali tidak ada unsur politik, Sapto menegaskan. Apalagi, isu bahwa demonstran digerakkan dan dimobilitasi oleh partai politik. Atau isu yang menyebut bahwa demonstrasi Jumat besok akan ricuh seperti tragedi 1998.

"Itu semua sama sekali tidak benar. Semuanya tergerak karena agama kami dilecehkan. Kaum muslim rela datang jauh-jauh, itu karena kecintaan kepada mushab suci kami. Bukan karena pilkada atau politik," terangnya berapi-api.

Keinginan Sapto dan umat muslim umumnya pada demonstrasi Jumat besok, adalah untuk menuntut agar penegak hukum tidak tebang pilih.

Begitu juga pemerintah pusat yang tidak boleh melakukan intervensi terhadap proses penyelidikan.

"Ini akan menjadi catatan penting. Selama ini jelas nampak bahwa hukum kita tajam ke bawah
tumpul ke atas. Dalam kasus ini, kami tidak terima jika aparat menutup mata terhadap laporan-laporan yang masuk. Apalagi fatwa MUI jelas mengatakan bahwa telah terjadi penistaan agama," terangnya.(wk)
pageads
Tag : Peristiwa

Related Post: