Warga Jakarta Utara yang didatangi Cagub Paslon nomor 3, Sandiaga Uno, mengadu, soal honor kader sosial yang akan hilang apabila Ahok tak terpilih lagi.
Aduan itu disampaikan sejumlah kader sosial saat Sandiaga berkunjung ke Jalan Bendungan Melayu, Gang At Taubah, RT 7/RW1, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (19/11/2016) siang.
Kedatangan Calon Wakil Gubernur nomor urut tiga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mengunjungi Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara pada Sabtu (19/11) disambut meriah oleh seratusan warga di permukiman gray area tersebut.
warga bertanya lantaran mendengar isu bahwa program baik dan bermanfaat yang sudah dibuat oleh petahana akan dihentikan jika gubernur berganti.
"Pak saya sering ditakut-takuti sama orang di kelurahan katanya kalau gubernurnya bukan yang sekarang nanti honor kami yang merupakan kader Jumantik, PKK, dan Posyandu bakal dikurangi kayak zaman dulu," ujar Rubia (39), Sabtu (19/11) pagi di lokasi.
Ia berharap agar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mengklarifikasi hal tersebut dan memastikan agar kesejahteraan para kader diperhatikan.
"Kalau bisa kita malah ditambah Pak honornya dibanding sekarang, jangan malah dikurangi seperti sebelum era Pak Jokowi dulu masih gubernur," tuturnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Juarsih (47), warga RT02/RW02, Kelurahan Rawa Badak Selatan, yang mengaku kesulitan merubah BPJS Kesehatan mandiri menjadi BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran.
"Pak dulu saya sekeluarga dan suami masih ada rezeki dari bisnis ikan hias ikut BPJS mandiri. Sudah setahun ini usaha suami saya bangkrut makanya enggak bisa bayar iuran BPJS," kata Juarsih.
Ia pun berinisiatif untuk mengurus ke pihak RT/RW, Kelurahan untuk mengurus pemutihan tagihan BPJS selama suaminya sudah bangkrut dan tidak lagi memiliki penghasilan.
"Kalau bisa dipermudah pak buat warga miskin untuk bisa mendapat BPJS Kesehatan PBI. Saya mau sudah urus surat keterangan tidak mampu tapi malah disuruh bayar tunggakan hampir Rp 5 juta. Mana mampu saya yang cuma kuli cuci," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno menenangkan para warga Kampung Tanah Merah tersebut agar tidak terpengaruh isu-isu yang diembuskan oleh oknum.
"Saya pastikan kepada bapak dan ibu, jika berganti gubernur itu program-program baik yang mensejahterakan masyarakat kecil terutamanya itu 100% akan dilanjutkan, bahkan kita tingkatkan kesejahteraannya," ujar Sandiaga.
Ia meminta warga untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dihembuskan oleh oknum yang menggunakan isu kader sosial akan dikurangi honornya atau program baik lannya akan dihilangkan jika yang terpilih dari pasangan calon selain petahan
"Untuk BPJS Kesehatan itu nanti akan semakin dipermudah agar warga tidak mampu bisa mendapatkan dan diutamakan jaminan pelayanan fasilitas kesehatannya. Kalau tadi soal ada tunggakan itu nanti bisa diselesaikan asalkan memang sesuai dengan kondisi keluarganya,"(wartakota)
Aduan itu disampaikan sejumlah kader sosial saat Sandiaga berkunjung ke Jalan Bendungan Melayu, Gang At Taubah, RT 7/RW1, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (19/11/2016) siang.
Kedatangan Calon Wakil Gubernur nomor urut tiga dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mengunjungi Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara pada Sabtu (19/11) disambut meriah oleh seratusan warga di permukiman gray area tersebut.
warga bertanya lantaran mendengar isu bahwa program baik dan bermanfaat yang sudah dibuat oleh petahana akan dihentikan jika gubernur berganti.
"Pak saya sering ditakut-takuti sama orang di kelurahan katanya kalau gubernurnya bukan yang sekarang nanti honor kami yang merupakan kader Jumantik, PKK, dan Posyandu bakal dikurangi kayak zaman dulu," ujar Rubia (39), Sabtu (19/11) pagi di lokasi.
Ia berharap agar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mengklarifikasi hal tersebut dan memastikan agar kesejahteraan para kader diperhatikan.
"Kalau bisa kita malah ditambah Pak honornya dibanding sekarang, jangan malah dikurangi seperti sebelum era Pak Jokowi dulu masih gubernur," tuturnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Juarsih (47), warga RT02/RW02, Kelurahan Rawa Badak Selatan, yang mengaku kesulitan merubah BPJS Kesehatan mandiri menjadi BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran.
"Pak dulu saya sekeluarga dan suami masih ada rezeki dari bisnis ikan hias ikut BPJS mandiri. Sudah setahun ini usaha suami saya bangkrut makanya enggak bisa bayar iuran BPJS," kata Juarsih.
Ia pun berinisiatif untuk mengurus ke pihak RT/RW, Kelurahan untuk mengurus pemutihan tagihan BPJS selama suaminya sudah bangkrut dan tidak lagi memiliki penghasilan.
"Kalau bisa dipermudah pak buat warga miskin untuk bisa mendapat BPJS Kesehatan PBI. Saya mau sudah urus surat keterangan tidak mampu tapi malah disuruh bayar tunggakan hampir Rp 5 juta. Mana mampu saya yang cuma kuli cuci," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno menenangkan para warga Kampung Tanah Merah tersebut agar tidak terpengaruh isu-isu yang diembuskan oleh oknum.
"Saya pastikan kepada bapak dan ibu, jika berganti gubernur itu program-program baik yang mensejahterakan masyarakat kecil terutamanya itu 100% akan dilanjutkan, bahkan kita tingkatkan kesejahteraannya," ujar Sandiaga.
Ia meminta warga untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang dihembuskan oleh oknum yang menggunakan isu kader sosial akan dikurangi honornya atau program baik lannya akan dihilangkan jika yang terpilih dari pasangan calon selain petahan
"Untuk BPJS Kesehatan itu nanti akan semakin dipermudah agar warga tidak mampu bisa mendapatkan dan diutamakan jaminan pelayanan fasilitas kesehatannya. Kalau tadi soal ada tunggakan itu nanti bisa diselesaikan asalkan memang sesuai dengan kondisi keluarganya,"(wartakota)
Tag :
nasional,
Pilgub DKI