Kehadiran Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno di permukiman padat penduduk wilayah Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (26/12) siang, rupanya telah lama ditunggu oleh Anita (46) seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah Abang. Ibu satu anak itu mengadukan nasib PKL yang kerap kali digusur tanpa disertai adanya solusi.
Rasa kecewa bercampur kesal yang telah lama dipendam Anita akhirnya tercurah ketika Sandi memintanya untuk curhat di depan warga Jalan Karet Pasar Baru Barat II RW 06 Karet Tengsin pada Senin (26/12) siang. Terlihat bergetar, Anita yang mencoba bicara tiba-tiba meninggikan suaranya ketika menyampaikan keluhan.
Tapi tidak berselang lama, suaranya berubah menjadi parau sesaat air matanya mulai menetes, warga RT 05/06 Karet Tengsin itu memohon kepada Sandi untuk diberikan jalan keluar atas kesulitan yang dialami para PKL Pasar Tanah Abang saat ini.
"Selama ini kita (PKL) digusur pemerintah Pak, pemerintah cuma mentingin pembesar-pembesar aja. Kita yang jualan di jalan malah diusir-nggak dikasih tempat jualan, tapi orang gedean malah dibina, dibangunin mall segala. Nah saya mohon, kita dicariin lahan pak kalau pak Sandi jadi nanti (memimpin Ibukota)," ungkapnya kepada Sandi sembari mengusap air mata.
Sakit hati yang dirasakannya kini katanya sangat beralasan, sebab berulang kali digusur dan disita barang dagangannya, membuatnya merugi hingga jutaan rupiah. Sementara, keputusan untuk menyewa kios untuk berjualan juga diungkapkannya berakhir sia-sia.
"PKL itu potensinya bagus pak, semuanya (komoditas) ada pak, murah-murah, kenapa sampai sekarang itu justru nggak diperhatiin. Padahal kalau mau tahu, PKL itu orangnya berani-berani, buktinya itu Pasar Tasik, pedagang berani buat bayar sewa sampai Rp 60 juta setahun, tapi kita digusur terus," ungkapnya terengah-engah.
Menjawab keluhan Anita, suami Nur Asia itu tersenyum. Mencoba menenangkan, Sandi kemudian minta agar Anita menarik nafas dalam dan mengelus dada. "Tarik nafas dulu, tarik nafas, haaa.. haaa.., elus dadanya bu, sekarang tenang," ungkapnya memperagakan.
Setelah melihat Anita tenang, Sandi menyampaikan jika pemberdayaan PKL merupakan program utama dirinya bersama Anies Rasyid Baswedan apabila terpilih memimpin Ibukota. Sehingga tidak hanya terbatas penyediaan lahan usaha, para PKL tambahnya, akan diberikan modal usaha San pembinaan.
"Fokus kita itu memang pedagang kecil, kita akan kasih modal, kasih tempat dan pembinaan, ke depannya kita akan pastikan lahan usahanya dibina, bukan kayak sekarang yang dibangun hanya mall-mall berkelas saja," ungkap Sandi menenangkan.
Selain itu, Sandi berencana akan menghimpun seluruh PKL yang ada di DKI Jakarta, mereka akan dibina dan ditempatkan dalam sebuah bangunan yang layak dan modern. Sehingga bukan hanya menata wajah Jakarta, relokasi PKL katanya menjadi sentra usaha yang dapat menjadi daya tarik wisata Ibukota.(WK)
Rasa kecewa bercampur kesal yang telah lama dipendam Anita akhirnya tercurah ketika Sandi memintanya untuk curhat di depan warga Jalan Karet Pasar Baru Barat II RW 06 Karet Tengsin pada Senin (26/12) siang. Terlihat bergetar, Anita yang mencoba bicara tiba-tiba meninggikan suaranya ketika menyampaikan keluhan.
Tapi tidak berselang lama, suaranya berubah menjadi parau sesaat air matanya mulai menetes, warga RT 05/06 Karet Tengsin itu memohon kepada Sandi untuk diberikan jalan keluar atas kesulitan yang dialami para PKL Pasar Tanah Abang saat ini.
"Selama ini kita (PKL) digusur pemerintah Pak, pemerintah cuma mentingin pembesar-pembesar aja. Kita yang jualan di jalan malah diusir-nggak dikasih tempat jualan, tapi orang gedean malah dibina, dibangunin mall segala. Nah saya mohon, kita dicariin lahan pak kalau pak Sandi jadi nanti (memimpin Ibukota)," ungkapnya kepada Sandi sembari mengusap air mata.
Sakit hati yang dirasakannya kini katanya sangat beralasan, sebab berulang kali digusur dan disita barang dagangannya, membuatnya merugi hingga jutaan rupiah. Sementara, keputusan untuk menyewa kios untuk berjualan juga diungkapkannya berakhir sia-sia.
"PKL itu potensinya bagus pak, semuanya (komoditas) ada pak, murah-murah, kenapa sampai sekarang itu justru nggak diperhatiin. Padahal kalau mau tahu, PKL itu orangnya berani-berani, buktinya itu Pasar Tasik, pedagang berani buat bayar sewa sampai Rp 60 juta setahun, tapi kita digusur terus," ungkapnya terengah-engah.
Menjawab keluhan Anita, suami Nur Asia itu tersenyum. Mencoba menenangkan, Sandi kemudian minta agar Anita menarik nafas dalam dan mengelus dada. "Tarik nafas dulu, tarik nafas, haaa.. haaa.., elus dadanya bu, sekarang tenang," ungkapnya memperagakan.
Setelah melihat Anita tenang, Sandi menyampaikan jika pemberdayaan PKL merupakan program utama dirinya bersama Anies Rasyid Baswedan apabila terpilih memimpin Ibukota. Sehingga tidak hanya terbatas penyediaan lahan usaha, para PKL tambahnya, akan diberikan modal usaha San pembinaan.
"Fokus kita itu memang pedagang kecil, kita akan kasih modal, kasih tempat dan pembinaan, ke depannya kita akan pastikan lahan usahanya dibina, bukan kayak sekarang yang dibangun hanya mall-mall berkelas saja," ungkap Sandi menenangkan.
Selain itu, Sandi berencana akan menghimpun seluruh PKL yang ada di DKI Jakarta, mereka akan dibina dan ditempatkan dalam sebuah bangunan yang layak dan modern. Sehingga bukan hanya menata wajah Jakarta, relokasi PKL katanya menjadi sentra usaha yang dapat menjadi daya tarik wisata Ibukota.(WK)
Tag :
Pilgub DKI