Yang Junxi, yang baru berusia 11 tahun, menemukan pedang itu pada 2 Juli lalu saat sedang bermain di dekat Sungai Laozhoulin, Linze, Gaoyou.
Pedang itu mencuri perhatian Yang saat dia sedang mencuci tangannya di sungai. Dia membawa pedang itu ke rumah dan memberikan benda bersejarah itu kepada ayahnya, Yang Jinhai.
Mendengar penemuan itu, rumah Yang pun ramai didatangi warga sekitar.
“Beberapa orang bahkan menawari harga tinggi untuk membeli pedang itu. Tetapi saya merasa tidak pantas menjual artefak bersejarh itu,” kata Yang.
Setelah mempertimbangkan masak-masak, Yang mengirim pedang itu ke Biro Kebudayaan Gaoyou pada 3 September lalu.
Menerima pusaka itu, biro kebudayaan tersebut lalu melakukan penelitian yang melibatkan beberapa ahli. Mereka meneliti material, panjang, dan bentuk pedang itu.
Dari hasil identifikasi awal, jelas Lyu Zhiwei dari biro kebudayaan Gaoyou, disimpulkan bahwa pedang sepanjang 26 sentimeter itu berusia sekitar 3000 tahun, diperkirakan berasal dari sekitar era dinasti Shang dan dinasti Zhou.
“Tidak ada karakteristik atau pola dekorasi pada pedang perunggu itu. Pemilik pedang ini tampaknya seseorang yang punya kualifikasi khusus,” ujar Zhiwei.
“Pedang pendek adalah simbol status dari pejabat sipil. Pedang ini punya fungsi praktis dan dekoratif, tapi bukan pedang milik pejabat militer,” imbuh dia.
Sebagai penghargaan atas jasanya menemukan pedang berharga itu, biro kebudayaan dan museum kota Gaoyou memberi keluarga Yang sertifikat dan hadiah yang jumlahnya tidak dibeberkan.(suara)
Tag :
Unik