![]() |
Mobil Esemka |
Abadijaya via PR Solo - Wacana tentang keinginan presiden terpilih Joko Widodo alias Jokowi untuk menggunakan mobil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan nama "Esemka" sebagai mobil dinas menteri, akan dapat menjadi kebanggaan nasional. Namun realisasinya tidak mungkin dalam jangka pendek, karena secara teknis maupun administrasi mobil Esemka belum memenuhi syarat.
Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Ahmad Purnomo, menyatakan senang jika betul para menteri kabinet Presiden Jokowi mengggunakan mobil Esemka. Tetapi, dia menegaskan, saat ini mobil yang diproduksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) itu belum siap, karena banyak syarat yang belum terpenuhi.
"Kita senang sekali kalau mobil yang dihasilkan para siswa SMK untuk mobil dinas menteri. Tetapi tidak mungkin dipaksakan saat ini. Sebab, mobil harus diproduksi dan untuk memproduksi perlu izin. Sampai kini PT SMK belum mengantongi izin dan mobil tersebut baru lulus uji taknis dan emisi di Jakarta," ujarnya.
Menurut Purnomo, kalau memang akan diproduksi PT SMK harus segera merampungkan perizinan yang berkaitan dengan produksi. Sebab, produksi mobil rakitan siswa SMK yang sudah banyak pemesan itu masih terganjal proses perizinan.
Menyinggung persyaratan teknis, Wawali Solo secara pribadi menyebut mobil Esemka belum layak digunakan dan masih perlu penyempurnaan yang melibatkan banyak ahli.
Dia berharap, semua pihak yang peduli dengan produk mobil nasional, termasuk kalangan pendidikan tinggi dapat terlibat merampungkan persyaratan teknis Esemka.
"Ini kesempatan untuk mengembangkan mobil nasional. Semua pihak, khususnya para ahli di perguruan tinggi perlu ikut terlibat. Kalau berhasil akan menjadi kebanggaan bersama," tandasnya.
Purnomo mengungkapkan, jika wacana tersebut bukan sebagai isu sekadar untuk sensasi, Pemkot Solo tidak akan tinggal diam dan siap memberikan dukungan. Pemkot Solo akan berusha membantu mengatasi kendala yang muncul dalam produksi mobil Esemka.
"Kami akan bantu sekuat tenaga agar mobil Esemka bisa menjadi mobil dinas menteri. Karena hal itu juga merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Solo," katanya.
Purnomo menambahkan, meskipun produksi mobil Esemka masih banyak kekurangan, hal itu merupakan tantangan bagi Jokowi agar mobil buatan anak bangsa itu siap produksi.
“Kalau tidak siap sekarang, kapan kita siap memakai kendaraan dinas karya sendiri. Sebab, yang sulit adalah kapan akan memulai," sambungnya.
Sependapat dengan Wawali Solo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Suharto, mengatakan, yang perlu dilakukan saat ini, PT SMK harus merampungkan segala kekurangan, terutama izin yang belum dikantongi.
Ranahnya bukan soal mobil Esemka layak atau tidak layak digunakan sebagai kendaraan dinas para menteri. “Standardisasi harus diurus. Jangan sampai mobil yang banyak kekurangan dipaksakan untuk digunakan,” katanya (Tok Suwarto/A-89)
Wakil Wali (Wawali) Kota Solo, Ahmad Purnomo, menyatakan senang jika betul para menteri kabinet Presiden Jokowi mengggunakan mobil Esemka. Tetapi, dia menegaskan, saat ini mobil yang diproduksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) itu belum siap, karena banyak syarat yang belum terpenuhi.
"Kita senang sekali kalau mobil yang dihasilkan para siswa SMK untuk mobil dinas menteri. Tetapi tidak mungkin dipaksakan saat ini. Sebab, mobil harus diproduksi dan untuk memproduksi perlu izin. Sampai kini PT SMK belum mengantongi izin dan mobil tersebut baru lulus uji taknis dan emisi di Jakarta," ujarnya.
Menurut Purnomo, kalau memang akan diproduksi PT SMK harus segera merampungkan perizinan yang berkaitan dengan produksi. Sebab, produksi mobil rakitan siswa SMK yang sudah banyak pemesan itu masih terganjal proses perizinan.
Menyinggung persyaratan teknis, Wawali Solo secara pribadi menyebut mobil Esemka belum layak digunakan dan masih perlu penyempurnaan yang melibatkan banyak ahli.
Dia berharap, semua pihak yang peduli dengan produk mobil nasional, termasuk kalangan pendidikan tinggi dapat terlibat merampungkan persyaratan teknis Esemka.
"Ini kesempatan untuk mengembangkan mobil nasional. Semua pihak, khususnya para ahli di perguruan tinggi perlu ikut terlibat. Kalau berhasil akan menjadi kebanggaan bersama," tandasnya.
Purnomo mengungkapkan, jika wacana tersebut bukan sebagai isu sekadar untuk sensasi, Pemkot Solo tidak akan tinggal diam dan siap memberikan dukungan. Pemkot Solo akan berusha membantu mengatasi kendala yang muncul dalam produksi mobil Esemka.
"Kami akan bantu sekuat tenaga agar mobil Esemka bisa menjadi mobil dinas menteri. Karena hal itu juga merupakan kebanggaan besar bagi masyarakat Solo," katanya.
Purnomo menambahkan, meskipun produksi mobil Esemka masih banyak kekurangan, hal itu merupakan tantangan bagi Jokowi agar mobil buatan anak bangsa itu siap produksi.
“Kalau tidak siap sekarang, kapan kita siap memakai kendaraan dinas karya sendiri. Sebab, yang sulit adalah kapan akan memulai," sambungnya.
Sependapat dengan Wawali Solo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi Suharto, mengatakan, yang perlu dilakukan saat ini, PT SMK harus merampungkan segala kekurangan, terutama izin yang belum dikantongi.
Ranahnya bukan soal mobil Esemka layak atau tidak layak digunakan sebagai kendaraan dinas para menteri. “Standardisasi harus diurus. Jangan sampai mobil yang banyak kekurangan dipaksakan untuk digunakan,” katanya (Tok Suwarto/A-89)
Tag :
nasional