“Sudah saatnya mobil Esemka dikukuhkan sebagai mobil nasional,” kata Gampang saat ditemui Okezone di Solo Techno Park,Kamis (11/9/2014).
Gampang bahkan menantang Jokowi untuk menggunakan Esemka sebagai mobil dinasnya, sama seperti dahulu dia menggunakan mobil karya anak SMK ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Sudah waktunya Presiden menggunakan brand nasional. Seperti halnya bangsa Korea yang malu menggunakan brand milik negara lain dan lebih bangga menggunakan brand nasionalnya sendiri,” tuturnya.
"Di Korea itu, setiap seminggu sekali atau setiap apa gitu, seluruh murid dan guru dikumpulkan. Setelah dikumpulkan, tas bawaannya untuk dikeluarkan dan dilihat barang bawaannya itu lebih banyak brand nasionalnya atau brand luar negeri," lanjutnya.
Gampang tak sependapat bila Esemka dikatakan belum layak dijadikan kendaraan dinas para Menteri maupun presiden. Pasalnya, layak atau tidak tergantung yang menilainya itu menggunakan standar kelayakan seperti apa.
“Kalau bicara layak atau tidak, itu tergantung dari mana orang menilai dan menggunakan standar apa. Kalau bicara layak atau tidak, Proton yang digunakan pejabat Malaysia itu jauh dari kelayakan dibandingkan produk Jerman atau Jepang," tegasnya (okezone)
Tag :
nasional