![]() |
ilustrasi |
Peristiwa bermula ketika Ahok dan Kodok rebutan penumpang bus di Terminal Harjamukti, tiga bulan lalu. Keduanya bersitegang, sehingga Kodok mengancam akan membunuh Ahok.
Atas peristiwa itu, Ahok sakit hati. Ia pun menyimpan dendam terhadap Kodok. Karena itu, kemudian Ahok mengumpulkan teman-temannya untuk menyerang Kodok.
Nana Mulyadi (28), Asdi Priyatna (25), Hardi Budi (22), dan YD (23) pun dikumpulkan dan diajak Ahok untuk menyerang Kodok. Mereka berlima kemudian mencari Kodok di Terminal Harjamukti, namun tak ketemu.
Kemudian para pelaku mendapati Kodok tengah berada di sebuah warung di kawasan Kanggraksan, Kota Cirebon.
Tanpa basa-basi, kelima pelaku langsung memukul Kodok. Mereka juga mengacak-acak warung yang belakangan diketahui sebagai milik Kodok.
Kepala Polsekta Cirebon Selatan Timur Kompol Sutisna, mengatakan korban dan pelaku saling kenal. "Mereka sama-sama preman di Terminal Harjamukti," katanya di Mapolsekta Cirebon Selatan Timur, Jumat (3/10).
Penyebab pengeroyokan, kata Sutisna, adalah hal sepele, yakni rebutan penumpang bus sehingga mengakibatkan pelaku sakit hati dan dendam.
"Korban dikeroyok pakai kayu. Di lokasi juga tak hanya korban tapi ada adiknya. Namun adik korban kabur saat mengetahui pelaku menyerang korban dan merusak warung," ujar Sutisna.
Atas kejadian itu, kata Sutisna, korban mengalami luka-luka, dan dilarikan ke RS Pelabuhan. Sementara pelaku dikenai pasal berlapis, yakni pasal 351 jo pasal 170 jo pasal 406 KUHPidana dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
Menurut Sutisna, polisi baru berhasil menangkap empat pelaku. Satu pelaku, YD masih belum tertangkap dan masuk DPO kepolisian. "Mudah-mudahan segera tertangkap," katanya.
Ditemui di Mapolsekta Cirebon Selatan Timur, Ahok mengakui perbuatannya. "Saya dendam sama dia (korban) karena pernah mengancam akan membunuh. Akhirnya saya putuskan untuk kasih pelajaran ke dia (korban). Saya ajak teman-teman," ujar pria yang pernah dipenjara atas kasus perampokan ini. (tribun)
Tag :
Daerah