Gara-gara Tidak Sowan Sama Megawati, Ara Mendadak di Coret Jadi Menteri

Abadijaya News : Penyusunan Kabinet Kerja Jokowi penuh tarik ulur. Hal itu khususnya terjadi pada nama-nama kader PDIP yang dibongkar pasang di daftar menteri. Setidaknya tiga fungsionaris PDIP terpental dari kabinet. Mereka adalah Maruarar Sirait, Eva Kusuma Sundari, dan Pramono Anung.

Nasib paling tragis dialami Ara –panggilan akrab Maruarar. “Nama Ara dicoret satu jam sebelum kabinet diumumkan. Bayangkan saja,” kata seorang sumber di internal PDIP, Minggu petang (26/10), ketika dihubungi CNN Indonesia.

Ia menceritakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri marah karena Ara tidak minta izin lebih dulu kepadanya. “Ara tidak sowan sama Ibu, langsung ke Pak Jokowi. Padahal ini (menjadi menteri) harus seizin Ibu,” ujarnya.

Pada hari pengumuman kabinet kemarin, Ara sempat terlihat di rumah Megawati. Ia juga datang ke Istana siang hari mengenakan baju putih seperti para menteri Jokowi. Malam harinya, Ara keluar dari Istana Merdeka bersama Jokowi.

“Saya fansnya Pak Jokowi. Saya yakin Indonesia akan lebih baik di bawah kabinet Pak Jokowi,” kata Ara, sementara Jokowi berdiri persis di sebelahnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu membantah namanya terpental dari daftar kabinet. “Tidak, tidak ada itu. Nama saya memang tidak masuk (bursa menteri),” kata Ara.

Ara sejak Minggu pagi santer disebut bakal menduduki posisi Menteri Komunikasi dan Informatika. Pagi itu, dia tiba di Bandara Soekarno-Hatta dari Singapura, dan siangnya terlihat di Istana Negara, kemudian di rumah Megawati, dan kembali ke Istana.

“Saya memang baru datang dari Singapura, antar Bapak berobat,” ujar Ara ketika dihubungi CNN Indonesia. “Intinya saya ucapkan selamat atas kabinet baru ini,” kata dia.

Sementara Jokowi ketika keluar dari Istana bersama Maruarar, tak memberikan jawaban ketika ditanya soal kabar dicoretnya nama Ara di saat akhir. “Kabar dari siapa? Konon? Kata siapa itu?” ujar Jokowi bertanya balik.

Jokowi kemudian mengatakan, Maruarar akan terus membantunya sebagai kawan baik.

Kader PDIP lain yang terpental dari kabinet adalah Eva Kusuma Sundari. Mantan anggota Komisi III DPR yang sejak lama dikenal sebagai aktivis antidiskriminasi itu sebelumnya dijagokan untuk mengisi pos Menteri Sosial.

Beberapa hari sebelum kabinet diumumkan, Eva sudah tahu ia tersingkir. “Saya tidak dekat dengan ring dalam (Megawati). Tidak ada yang mengawal posisi saya. Kuota PDIP (di kabinet) sudah full,” kata Eva kepada CNN Indonesia.

Sumber di internal PDIP mengatakan nama Eva hilang pada hari Jumat (24/10). Meski kecewa, Eva mengatakan ikhlas dan tetap berharap pada Kabinet Kerja Jokowi. “Itu kewenangan Ibu (Megawati). Mau bagaimana lagi,” ujarnya.

Eva menyatakan ia taat kepada partai. “Sedikit kecewa tentunya ada. Tapi sebagai prajurit partai, saya harus patuh perintah partai,” ujar Ketua DPP PDIP itu berterus terang.

Sementara itu, nama Pramono Anung hilang dari daftar menteri sehari sesudah Eva, Sabtu (25/10). Alih-alih menjadi menteri, Pramono didapuk menjadi Ketua Fraksi PDIP di DPR. Dia diminta untuk mengawal PDIP di tengah gempuran koalisi Prabowo.(cnnindo)
pageads
Tag : politik