"Kita melihat DPD kurang solid," ucap Trimedya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu pagi 8 Oktober 2014.
Ketua DPP PDIP ini mengatakan, terpecahnya suara DPD itu karena ada anggota senator yang berasal dari partai politik, lebih mendukung calon partai asal, sehingga tidak satu suara.
Ia menambahkan, Oesman Sapta sebagai calon ketua sudah berjuang untuk memenangkan kompetisi. Meski begitu, PDIP mengaku menerima kekalahan pemilihan Ketua MPR.
"Kami sudah perhitungkan semua. Pak Oesman Sapta bilang ada 100 anggota DPD yang dukung. Kenyataannya hanya sekitar 65," kataTrimedya.
Meski mengakui kekalahan disebabkan DPD, namun Trimedya tidak ingin menyalahkan sosok Oesman Sapta yang diusung koalisinya. Menurutnya, ada faktor latar belakang DPD yang menjadi pemicu bergesernya suara DPD.
"Dia menginginkan sebagai ketua. Banyak anggota DPD yang berlatar belakang partai. Saat voting mereka kembali mendukung partai," katanya.
Koalisi pendukung Jokowi-JK tidak bisa berbuat banyak saat para anggota DPD yang berlatar belakang partai mengalihkan dukungan saat voting. Trimedya tidak mengetahui kenapa para anggota DPD ini menolak tawaran wakil dari DPD menjadi ketua MPR.
Mengenai apakah PPP menjadi bagian dari kekalahan itu, Trimedya malah memuji kekompakan partai berlambang Kabah itu mendukung paket pimpinan MPR yang disusung sejak awal.
"PPP sangat solid. Kemungkinan koalisi dengan PPP akan terus berlanjut," ucapnya. (viva)