Abadijaya News : Akibat keputusan Undang-Undang Pilkada
belum inkrah, membuat para bakal calon (balon) Wali Kota Depok tetap
melakukan komunikasi politis dan pendekatan pada masyarakat. Mereka
tetap menampilkan kebolehan masing-masing di mata warga Depok
menjelang Pilkada Depok pertengahan tahun 2015.
Sebut saja balon Partai Golkar Babai Suhaemi, istri Nur Mahmudi yakni Nur Azizah Tamhid, serta Ketua DPC Partai Gerindra Pradi Supriatna. Ada juga nama Pengamat Tata Kota yang juga suami artis Arumi Bachsin, Emil Dardak.
Nama lain yang juga muncul yakni kader Nahdatul Ulama (NU) Nursi Arsirawati. Ia mengaku tetap optimis bisa melenggang duduk di kursi nomor satu di Kota Depok.
"Kita harus siap secara langsung atau tidak. Kalau ditanya mengenai pendukung massa, tidak mau klaim. Tapi, saya sudah punya tim independen yang bergerak untuk kesiapan. Tinggal tunggu saja deklarasinya," ujarnya, Selasa sore (14/10/2014).
Nursi mengaku meski tidak memiliki kendaraan partai politik, pihaknya telah mempersiapkan diri dan melakukan komunikasi politik. Ia menilai, terkait Perpu dan aturan pemilihan Walikota oleh DPRD merupakan bentuk mengakomodasi suara rakyat. Diantaranya: pertimbangan anggaran dan keamanan.
"Mudah-mudahan UU yang mengatur tentang gratifikasi itu bisa berlaku. Ini kan yang diwaspadai bila pemilihan oleh DPRD," paparnya.
Hal serupa juga diutarakan balon lainnya yakni Ketua DPD PAN Depok Hasbulah Rahmat. Dirinya selalu siap untuk maju dalam Pilkada Depok bila diminta partainya. Meski begitu, ia tetap menunggu dari hasil internal partainya.
"Kita selalu siap untuk maju. Namun, kita tetap menunggu hasil keputusan internal. Apalagi, dari persyaratan kursi harus berkoalisi," tandasnya. okzn
Sebut saja balon Partai Golkar Babai Suhaemi, istri Nur Mahmudi yakni Nur Azizah Tamhid, serta Ketua DPC Partai Gerindra Pradi Supriatna. Ada juga nama Pengamat Tata Kota yang juga suami artis Arumi Bachsin, Emil Dardak.
Nama lain yang juga muncul yakni kader Nahdatul Ulama (NU) Nursi Arsirawati. Ia mengaku tetap optimis bisa melenggang duduk di kursi nomor satu di Kota Depok.
"Kita harus siap secara langsung atau tidak. Kalau ditanya mengenai pendukung massa, tidak mau klaim. Tapi, saya sudah punya tim independen yang bergerak untuk kesiapan. Tinggal tunggu saja deklarasinya," ujarnya, Selasa sore (14/10/2014).
Nursi mengaku meski tidak memiliki kendaraan partai politik, pihaknya telah mempersiapkan diri dan melakukan komunikasi politik. Ia menilai, terkait Perpu dan aturan pemilihan Walikota oleh DPRD merupakan bentuk mengakomodasi suara rakyat. Diantaranya: pertimbangan anggaran dan keamanan.
"Mudah-mudahan UU yang mengatur tentang gratifikasi itu bisa berlaku. Ini kan yang diwaspadai bila pemilihan oleh DPRD," paparnya.
Hal serupa juga diutarakan balon lainnya yakni Ketua DPD PAN Depok Hasbulah Rahmat. Dirinya selalu siap untuk maju dalam Pilkada Depok bila diminta partainya. Meski begitu, ia tetap menunggu dari hasil internal partainya.
"Kita selalu siap untuk maju. Namun, kita tetap menunggu hasil keputusan internal. Apalagi, dari persyaratan kursi harus berkoalisi," tandasnya. okzn