Mereka menilai saat ini sudah semakin
menurun kesadaran menegakkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang
justru dirusak oleh para elite politik yang dekat dengan kekuasaan.
"Inilah fenomena mutakhir di negeri ini.
Buktinya baru dalam sejarah Indonesia tak ada keterwakilan dari wilayah
kami masuk ke dalam kabinet pemerintahan," ujar Wakil Ketua DPD RI
dalam pertemuan para tokoh masyarakat Indonesia Timur di Jakarta, Kamis
(30/10).
Pertemuan itu sendiri menyikapi
persoalan kebangsaan terakhir pasca terbentuknya Kabinet Kerja
Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Hadir dalam petemuan antara lain
Yopie Lasut (Sulawesi Utara), Daniel Dhuka Tagukawi (Nusa Tenggara
Timur), Engelina Pattiasina (Maluku) dan Kris Siner Keytimu (Maluku).
Lalu ada nama Margarito Kamis (Maluku
Utara), Laode Ida (Sulawesi Tenggara), Yamin Tawari (Maluku Utara) ,
Hatta Taliwang (Nusa Tenggara Barat), Phil Erari (Papua Barat), Natalius
Pigai (Papua), IG Toebe (Nusa Tenggara Timur) dan lain-lainnya.
Lebih jauh Laode mengungkapkan, media
massa di Kalimantan Selatan hari-hari ini marak dengan berita kekecewaan
karena tak ada putra daerah mereka yang duduk di kabinet
"Demikian juga dengan sejumlah tokoh
Batak, Maluku, Sultra, dan lain-lain yang sedang tersinggung karena
terabaikan oleh Jokowi-JK dan koalisinya," ujarnya.
Dia mengutip pernyataan H. Adhariani,
tokoh masyarakat Kalsel yang memprotes, karena tak ada satupun putra
daerah Kalimantan duduk di kabinet. Padahal hampur Rp 900 triliun per
tahun disumbangkan Kalimantan ke dalam APBN. "Seolah-olah putra
Kalimantan tidak ada yang mampu dan pintar," kata Laode.
Dia juga memaparkan dalam susunan
Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, yaitu sebanyak 24 orang dari pulau
Jawa, 6 orang dari Sumatera, 1 orang dari Bali, 1 orang dari Papua, 1
orang dari NTT dan 1 orang dari Sulawesi Selatan.
"Saya melihat kabinet Jokowi itu adalah
kabinet Jawa Sentris. Padahal sudah bukan jamannya lagi memainkan
politik primordialisme. Tapi selama ini memang telah terjadi
ketidakadilan di bidang ekonomi dan politik berbasiskan daerah,"
terangnya.
Bahkan, kata dia, dalam pilpres, kawasan timur memenangkan 70 persen suara untuk Jokowi-JK, sehingga sangat wajar kalau Presiden Jokowi memberikan apresiasi yang layak bagi kader-kader dari kawasan timur untuk bersama-sama dalam pemerintahan.(jpnn)
Tag :
nasional