Abadijaya News : Beberapa pemimpin dunia layak dijadikan
teladan. Mereka tidak hanya berkoar soal rendah hati dan hidup
sederhana, tetapi juga memberikan contoh langsung kepada penduduknya.
Jose Mujica, salah satu di antaranya.
PETANI yang rendah hati. Begitulah Jose
Mujica, 79. Presiden Uruguay tersebut memang berpenampilan tidak ubahnya
petani. Dia tidak tinggal di istana kepresidenan, tidak dikawal ke mana
pun pergi, dan mengendarai mobil VW Beetle miliknya sendiri tanpa
sopir. Sebanyak 90 persen gajinya sebagai presiden juga didonasikan
untuk organisasi yang menyediakan rumah bagi warga miskin dan membiayai
gerakan partainya. Per bulan Mujica digaji USD 12 ribu (Rp 146,4 juta).
Sejak menjabat presiden pada 1 Maret 2010,
Mujica selalu tinggal di rumah pertanian di dekat Montevideo. Jangan
membayangkan rumah mewah dengan pagar tinggi dengan puluhan pekerja,
penjaga, dan ratusan ternak. Rumahnya sangat sederhana dan hanya
memiliki satu kamar.
Sehari-hari Mujica bersama istrinya, Lucia
Topolansky, menanam bunga krisan untuk dijual. Sejak menikah pada 2005,
Mujica tidak dikaruniai anak. Karena itu, dia tidak membutuhkan banyak
uang untuk memenuhi kebutuhannya dan istri yang sama-sama suka hidup
sahaja.
"Beberapa tahun lalu saya mungkin senang
sekali meski hanya memiliki selembar kasur," ujar presiden Uruguay ke-40
itu. Yang dimaksud adalah saat-saat di mana dia hidup di penjara dan
harus tidur beralas lantai. Mantan pemimpin gerilyawan Marxist Tupamaros
tersebut memang sempat menghabiskan hidup di balik jeruji besi selama
14 tahun.
Dia bebas pada 1985 saat Uruguay menjadi
negara demokrasi. Karena itu, bagi Mujica, kehidupannya sekarang sangat
luar biasa mewah jika dibandingkan dengan masa lalunya yang cukup
sulit.
Mujica tidak memiliki barang mewah,
kecuali mobil VW beetle tua miliknya yang baru-baru ini ditawar USD 1
juta (Rp 12,2 miliar) oleh seorang syekh dari Arab. Mobil kodok antik
itu merupakan harta kekayaan dia satu-satunya. Sebab, rumah dan tanah
pertanian tempatnya tinggal adalah milik istrinya. Meski begitu, Mujica
menolak jika dipanggil sebagai presiden termiskin di dunia. Mujica
menyatakan dengan tegas bahwa dirinya tidak miskin.
"Orang miskin bukanlah seseorang yang
memiliki sedikit (harta), tapi orang yang selalu membutuhkan lebih,
lebih, dan lebih lagi. Saya tidak hidup dalam kemiskinan. Saya hidup
dalam kesederhanaan. Hanya sedikit yang saya butuhkan untuk hidup," ujar
pemimpin negara yang memiliki nama asli Jose Alberto Mujica Cordano
tersebut.
Pria yang dijuluki Pepe itu juga tidak
menyukai julukan lain yang biasa diberikan media-media internasional.
Misalnya, politikus paling luar biasa maupun pemimpin terbaik di dunia.
Bahkan, beberapa media menyarankan Mujica agar memperoleh nobel
perdamaian. Namun, Pepe lagi-lagi enggan menerima semua sanjungan
terhadapnya.
"Ini adalah masalah kebebasan. Jika tidak
memiliki banyak harta, kamu tidak perlu bekerja sepanjang hidup seperti
budak hanya untuk mempertahankan harta tersebut. Dengan begitu, kamu
memiliki waktu lebih untuk dirimu sendiri. Saya mungkin tampak seperti
pria tua yang eksentrik. Tetapi, ini adalah kebebasan memilih,"
tegasnya.
Selain sederhana, Mujica juga memiliki
kebiasaan unik. Dia tidak suka ditelepon. Dia memiliki satu telepon
genggam dan satu sambungan telepon rumah. Namun, keduanya jarang
berdering. "Setiap orang tahu saya tidak menyukainya. Jadi, orang jarang
menelepon," katanya.
Kecuali panggilan darurat. Di rumahnya,
dia juga memiliki hewan peliharaan yang terkenal di seluruh Uruguay.
Yaitu, anjing berkaki tiga yang bernama Manuela. Anjing itu hampir tidak
terpisahkan dengan Mujica.
Sebagai seorang presiden, Mujica kerap
melahirkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer. Misalnya, melegalkan
pernikahan sesama jenis, marijuana, mendukung legalisasi aborsi, serta
membuat aturan yang sangat ketat soal merokok. Uruguay adalah negara
pertama di Amerika Latin dan negara kelima di seluruh dunia yang
mengimplementasikan larangan merokok di area publik yang tertutup.
"Hanya orang seperti dia (Mujica) yang
berani berkomitmen dengan kebijakan yang tidak populer seperti itu,"
jelas anggota parlemen Uruguay Sebastian Sabini.
Sejak menjabat, Mujica berhasil menurunkan
angka kemiskinan di negaranya dari 37 persen menjadi 11 persen.
Sayangnya, masa jabatan Mujica tidak lama lagi. Pada 30 November nanti
pemilihan presiden putaran kedua bakal berlangsung. Mujica tidak bisa
mencalonkan diri lagi kerena terganjal aturan batasan jabatan.
Pria yang menyatakan sebagai ateis tersebut akan menghabiskan hidup di lahan pertanian miliknya dan membaca buku. "Kalian tahu apa artinya menjadi tua? Yaitu, tidak lagi ingin meninggalkan rumah," ungkapnya saat diwawancara beberapa waktu lalu(jpnn)
Tag :
internasional