KIH Bikin DPR Tandingan, Ternyata Tidak Kompak

Abadijaya News : Pengamat komunikasi politik, Hendri Satrio, menyatakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH)tak kompk membangun DPR tandingan

"Ketidakkompakan KIH sendiri terlihat dari yang hadir hanya 178, seharusnya 250. Oleh karena itu,

menurut saya ini PR besar bagi pimpinan KIH. PDI Perjuangan harus melakukan komunikasi-komunikasi politik yang lebih intens," ujar Hendri usai diskusi Polemik Sindo Radio bertajuk 'Politik Ribut DPR', di Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2014).

Dari awal, kata dia, bisa dilihat KIH selalu kalah dan justru menjadi partai pemerintah yang seharusnya melakukan lobi-lobi politik yang lebih halus.

"Kenapa tidak melakukan lobi-lobi yang lebih wellcome, sehingga nanti ujungnya DPR bisa mendukung pemerintah lebih banyak. Tapi, ini kan gagal terus sekarang lebih mengkhawatirkan lagi mereka membentuk DPR tandingan, DPR ambekan," tuturnya.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah meminta agar DPR bersatu dan tidak terpecah belah. Publik pun bingung dengan sikap elite KIH yang ngotot membuat DPR tandingan.

"Apa yang dibutuhkan KIH? Kenapa sih mereka melakukan ini? Kalau tadi perbincangan yang kita dengar mereka ini butuh yang namanya eksistensi, KIH perlu eksistensi karena di eksekutif gagal, kursi menteri sedikit mereka coba mencari di legislatif, eh kok ya gagal juga. Jadi bagaimana, mereka membuat sinetron sendiri saja jadi supaya terlihat ada gerakan mereka yang tidak tertutup dari apa yang dilakukan KMP," paparnya.

Dia pun memnita KIH berusaha keras untuk melobi Koalisi Merah Putih (KMP) agar kekisruhan di DPR selesai.

"Menurut saya, lobi-lobi politik yang dilakukan KIH selalu menemui tembok. Tembok itu sebetulnya bukan kokoh, tetapi komunikasi politiknya yang harus ditingkatkan," pungkasnya.(okzn)


pageads
Tag : Parlemen