Karena itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan perempuan Indonesia untuk tidak menikah atau hamil di usia muda.
"Kalau (menikah) usia 18 tahun baru lulus SMA, masih terlalu muda. Sebaiknya menikah di atas 20 tahun, tapi jangan terlalu tua," kata Nila usai menghadiri acara Deklarasi Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir oleh Organisasi Masyarakat Sipil di Jakarta, Selasa (25/11).
Pemerintah Indonesia memang diprediksi tidak bisa mencapai target MDGs tahun 2015 dalam hal menurunkan AKI.
Berdasarkan data terakhir Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 disebutkan bahwa AKI di Indonesia masih mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Namun di tahun yang sama, data World Health Statistic menunjukkan angka berbeda. Hasilnya, yakni 190 per 100.000 kelahiran hidup.
"Kita harus hati-hati melihat data yang tepat. Saya juga sudah meminta kepada Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk mencari angka kematian yang tepat. Karena yang dikuburan itu kan bukan berarti meninggal gara-gara melahirkan," ujarnya.
Upaya menurunkan AKI menurutnya juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, juga seluruh elemen masyarakat.
"Kembalikan kepada diri sendiri, kalian kalau berkeluarga inginnya seperti apa. Kalau punya keturunan harus sesuai kemampuan. Misalnya kalau mampunya cuma dua, anaknya dua saja asalkan berkualitas," katanya.(berita1)
Tag :
Info