Pembantu Presiden "Ora Mikir" Pendapat Soal Kenaikan BBM

Abadijaya News : Kalangan aktivis dan intelektual mengecam pernyataan Menko Perekonomian Sofyan Djalil menjelang kenaikan harga BBM yang akan berlaku besok, Selasa, 18 November.

Dalam jumpa pers usai sidang kabinet yang digelar tadi (Senin, 17/11), misalnya, Sofyan Djalil mengatakan bahwa masyarakat sudah siap menghadapi kenaikan harga BBM. Sementara kemarin (16/11) dalam salah satu acara stasiun TV swasta, orang kepercayaan JK ini menyatakan bahwa mereka yang berteriak-teriak menolak kenaikan harga BBM adalah bagian dari mafia.

Aktivis dan intelektual dari  Lingkar Studi Perjuangan (LSP) Gede Sandra menyayangkan pernyataan blunder itu.

Kedua pernyataan tersebut berkesan asal jeplak, kalau tidak ingin disebut kontroversial. Dua minggu lalu Menteri ESDM yang begini, sekarang giliran Menko Perekonomian. Mau dibawa ke mana Bangsa kita dengan pejabat-pejabatnya yang macam begini?" kata dia.

Gede menduga, pernyataan Sofyan Djalil yang menyebutkan bahwa masyarakat sudah siap menghadapi kenaikan BBM, tidak melalui pemikiran dan penelitian yang jernih terlebih dahulu. Menurutnya, di manapun di dunia ini tidak ada mayoritas masyarakat di suatu negara yang rela harga BBM mereka dinaikkan, karena pasti akan menggerus pendapatan mereka.

"Di AS saja yang pendapatan penduduknya berpuluh kali lipat dari Indonesia, pemerintahnya belum sanggup menaikkan harga BBM di atas harga pasar karena penolakan yang terjadi dari masyarakat sangat kuat,” ujar Gede Sandra dalam keterangannya.(rmol)


pageads
Tag : Kabinet

Related Post: