Menurut Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Aminuddin Ma'ruf, tak hanya meragukan sikap tulus mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi rakyat yang terbebani dengan kenaikan harga bensin, tapi juga meremehkan gerakan mahasiswa.
PMII, katanya, akan membuktikan ucapan Wapres itu adalah salah besar. Mereka berjanji akan terus berunjuk rasa sampai pemerintah mencabut keputusan menaikkan harga bensin bersubsidi.
"Sebagai mahasiswa, kita akan menyuarakan aspirasi rakyat yang menolak kenaikan BBM, sampai benar-benar tuntas," kata Amin melalui siara pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Kamis, 20 November 2014.
Amin mengingatkan kepada Wapres bahwa organisasi yang dipimpinnya memiliki anggota di 228 kota/kabupaten se-Indonesia. Mereka telah diinstruksikan untuk tidak berhenti berunjuk rasa menentang kenaikan harga BBM.
Dia berpendapat, tidak ada satu alasan bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pemerintah hanya mengutamakan kepentingan masyarakat kelas menengah ke atas daripada masyarakat menengah ke bawah.
"Berdasarkan data yang kami dapatkan, pengguna BBM bersubsidi lebih banyak kendaraan roda dua (motor) daripada pengguna mobil," ujarnya.
Pernyataan yang diprotes mahasiswa itu diucapkan Wapres saat menerima perwakilan Uni Eropa di Jakarta, Rabu, 19 November 2014. Wapres mengaku tak mengkhawatirkan unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia karena aksi itu hanya sesaat. "Saya yakin (unjuk rasa kenaikan BBM bersubsidi) akan berhenti dalam satu minggu ini.”(viva)
Tag :
Kabinet