PDIP: SBY Hanya Pencitraan, Mendukung Pilkada Langsung

Abadijaya News : Keputusan Partai Demokrat meninggalkan sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada pada 25 September 2-14 sungguh disayangkan. Sikap itu membuat RUU disahkan dengan mekanisme pemilihan kepala daerah tidak langsung atau melalui DPRD.

"Kalau Fraksi Demokrat tidak walk out maka bisa menang telak (pendukung pilkada langsung)," kata politisi PDI Perjuangan Sirra Prayuna dalam diskusi bertema 'UU Pilkada Serangan Terbuka Terhadap Demokrasi dan Hilangnya Kedaulatan Hak Politik Rakyat' yang digelar di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro (Kamis, 2/10).

Menurutnya, penyataan Presiden SBY yang juga ketua umum Demokrat dengan mendukung pilkada langsung hanyalah pemanis belaka. Pasalnya, kader Demokrat di DPR justru kabur pada saat voting untuk menentukan mekanisme pilkada berlangsung.

"SBY hanya lip service sesungguhnya mengatakan semangat pilkada langsung dengan 10 perbaikan, tetapi di DPR malah walk out," jelas Sirra.

Dia memastikan, pernyataan SBY tersebut hanyalah sebagai cara untuk menjaga citra diri di mata masyarakat.

"Itu cara paling aman untuk menjaga citra SBY di mata publik," kata Sirra.

Selain itu, rencana penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) oleh Presiden SBY untuk membatalkan UU Pilkada juga diragukan. Mengingat, partai yang dipimpinnya telah bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung pilkada tidak langsung. Hal ini terlihat dari proses pemilihan unsur pimpinan DPR dalam rapat kerja dini hari tadi.

"Ada mekanisme Perppu, tetapi Demokrat tadi malam sudah masuk ke KMP maka tidak mungkin SBY keluarkan Perppu," tegas Sirra yang juga kuasa hukum PDIP.[rmol]
pageads
Tag : politik