"DKI di Anker Bir ada saham 20 persen," kata pria yang akrab disapa Ahok ini, Jumat (12/12) di Jakarta.
Ahok tak mengingkari hal ini lantaran pada kenyataanya memang bir punya pasar tersendiri, ada yang membutuhkan. Bir dinilainya bukan jenis minuman keras (miras). Bir dijual legal di beberapa tempat yang sudah mengantongi izin. Selain hanya dijual untuk orang dewasa, Ahok menilai wisatawan asing sangat membutuhkan bir.
Meski legal, Ahok menegaskan peredaran bir harus diawasi ketat. Menurutnya yang sangat penting adalah jangan sampai bir jatuh ke tangan anak di bawah umur. Selain itu, produksinya juga harus diawasi agar jangan sembarangan orang bisa membuatnya.
Seperti yang tengah marak saat ini banyaknya pembuatan miras oplosan. "Justru mesti ketat. Jangan biarkan orang di kampung-kampung bisa produksi," tegasnya.
Seperti dilansir dari pemberitaan detik.com Juli tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta memiliki saham sebesar 26,25% di PT Delta Djakarta Tbk. Pemprov DKI menanamkan sahamnya melalui 2 nama yakni Municipal Government of Jakarta dan BP.IPM Jaya. Masing-masing memiliki saham di Delta Djakarta sebanyak 3,7 juta lembar saham atau 23,33% dan 467 ribu lembar saham atau 2,92%. Total kepemilikan sahamnya mencapai 4,2 juta lembar saham atau setara 26,25%.
Sementara mayoritas pemegang saham dimiliki oleh San Miguel Malaysia (L) Private Limited sebesar 9,3 juta lembar saham atau 58,33%. Sedangkan saham Delta Djakarta yangb dimiliki publik sebesar 2,4 juta saham atau setara 15,42%.
Dengan kepemilikan saham 26.25 persen, Pemprov DKI tahun lalu berhak menerima deviden sebesar Rp 47,84 miliar dari total saham perusahaan Rp 208 miliar.
Pemprov menanam saham di Delta sejak tahun 1960-an. Saat itu ada nasionalisasi besar-besaran terhadap perusahaan asing. Delta Djakarta termasuk salah satu perusahaan asing yang dinasionalisasi.
Selain Anker Bir, PT Delta Djakarta juga memproduksi minuman merek Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih. Perusahaan ini juga memproduksi minuman non alkohol bermerek Sodaku dan Soda Ice.(cnn)
Tag :
Daerah