Demikian disampaikan tegas Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono, dalam siaram persnya (Jumat, 12/12).
Dia mengingatkan, penyebab pabrik gula milik PTPN XIV di Makasar tutup karena munculnya pabrik gula rafinasi di wilayah yang sama dengan pabrik gula lokal tersebut.
"Untuk itu pencabutan izin dinilai perlu dilakukan agar tidak berimbas kepada pabrik-pabrik gula di wilayah Jawa," ungkapnya.
Tidak hanya itu demi menciptakan swasembada gula, dia menghimbau pemerintah untuk menata ulang manejemen yang berkualitas dan yang benar-benar mengerti terhadap industri gula. "Manajemennya masih berantakan, diperlukan manajemen gula nasional. Perdagangan dan distribusi ditata dengan baik," tegasnya.
Selain mencabut izin, presiden Jokowi diminta untuk mencopot Menteri Perdagangan yang mengizinkan impor gula rafinasi melebih keperluan industri dan tidak mampu menaplikasikan janji Jokowi terhadap petani tebu untuk mengurangi impor gula rafinasi serta ketidakmampuan memberantas mafia impor gula rafinasi
"Jika tidak diindahkan, kami akan mengerahkan petani tebu se-Jawa dan pekerja perkebunan dan pabrik gula tetes tebu untuk mengepung Istana negara mendesak Jokowi memecat Menteri Perdagangan," tandasnya.(rmol)
Tag :
Kabinet