Menurut mereka, keputusan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, membuat mereka sakit hati.
"Kita dukung Presiden RI kita, Joko Widodo alias Jokowi memimpin negeri kita cuman 1,5 tahun saja! Setuju! Hidup Buruh!" teriak orator aksi di Bundaran HI.
Omongan orator itu pun disambut suara gemuruh oleh puluhan ribu buruh! "Hidup Buruh! Hidup Buruh!" teriak massa.
Orator aksi ini pun menuturkan, naiknya harga BBM bersubsidi membuat rakyat sengsara. "Harga BBM tahun ini, Jokowi sudah mencekik leher kita! BBM naik sakitnya kita tuh di sini!" tutur orator sambil menunjuk dadanya.
Para massa buruh ini pun tertawa sembari bertepuk tangan.
Buruh yang tergabung berbagai elemen ini, menuntut empat tuntutan pokok. Mulai dari upah hingga masalah status kerja dan yang terakhir menyikapi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencabut subsidi BBM.
"Perjuangkan Upah layak itu, kami meminta revisi UMP/UMK 2013 ditambah 15 persen, kemudian revisi Permenaker 13/2013 tentang KHL menjadi 84 item dan Revisi Permenaker 231 tahun 2004 tentang penagguhan upah," teriak orator kembali diatas mobil Komando.
Hasil pengamatan wartakotalive.com, hingga kini, puluhan ribu buruh masih melakukan aksi tolak kenaikkan harga BBM dan menuntut kenaikkan upah. Imbasnya, Jalan MH Thamrin menuju Sudirman macet.
Pihak kepolisian tengah berupaya mengatur arus lalin agar pengendara dapat melintas. Beberapa personel kepolisian yang lainnya pun tengah mengawasi jalannya aksi buruh tersebut.
Nampak 2 unit barracuda, 2 unit watercanon dan beberapa personel Provost pun tengah bertengger di Polsubsektor Thamrin.(wk)
Tag :
nasional