Abadijaya News: Gabungan kelompok relawan Joko Widodo yang mengatasnamakan dirinya sebagai Sekretariat Bersama Partisipasi Indonesia (SBPI) menengarai ada 'kutu loncat' yang masuk ke lingkungan istana melalui Kantor Staf Kepresidenan. Hal itu dinilai dapat melemahkan presiden.
Anggota SBPI Guntur Siregar mengungkapkan, loyalitas dan profesionalitas merupakan hal yang mutlak dimiliki orang-orang lingkungan kepresidenan. Pihaknya pun meragukan jika ada sosok yang sebelumnya dikenal berlawanan 'ujug-ujug' menjadi orang di ring satu presiden.
"Loyalitas dan profesionalitas tidak dapat lagi ditawar. Itu sama pentingnya. Itulah yang tak dimiliki para kutu loncat," ujar Guntur melalui siaran pers yang diterima Kompas.com pada Minggu (15/3/2015).
Guntur dan relawan lainnya khawatir jika keberadaan para 'kutu loncat' tersebut malah memperlemah presiden melalui bisikan-bisikan sesatnya. Apalagi, fungsi kantor staf kepresidenan di era Jokowi-JK ini sangat besar dan strategis sehingga banyak hal yang diatur melalui kantor tersebut.
Kelompok relawan, lanjut Guntur, mendesak Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan menyeleksi deputi-deputi yang loyal dan profesional. Dia juga meminta presiden untuk berhati-hati atas manuver kubu lawan memperlemah pemerintahan.
"Deputi harus orang loyal dan profesional. Kalau terbukti pernah mendukung menyerang Jokowi saat kampanye dulu, maka akan sangat digarukan akan memperkuat presiden," lanjut Guntur.
Diketahui, kantor staf kepresidenan saat ini telah terbentuk. Kepalanya, yakni Luhur Binsar Pandjaitan. Adapun, lima deputinya, yakni Purbaya Yudhi Sadewa, Lambock Nahattands, Darmawan Prasojo, Eko Sulistyo dan Yanuar Nugroho. Meski demikian, para deputi tersebut belum dilantik.(kompas)
Tag :
Kabinet