Amalan-amalan Sunnah Menjelang Shalat Idul Fitri

Abadijaya News: Setelah menjalankan Ibadah Ramadhan selama satu bulan penuh, umat Islam seluruh penjuru dunia akan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah yang bertepatan dengan hari Jum’at 17 Juli 2015. Dalam hari raya Idul Fitri ada aktivitas Ibadah sunnah yang sangat penting yaitu Sholat Idul Fitri.



Ada 5 hal penting terkait pelaksanaan Ibadah Sholat Idul Fitri sebagaimana yang dicontohkan oleh Rosulullah.

1. Mandi Sebelum Idul Fitri.

Disunnahkan bagi yang akan menunaikan Ibadah sholat sunnah Idul Fitri untuk terlebih dahulu bersuci dengan mandi. Meski demikian apabila terpaksa tidak mandi tidak menjadi masalah, dengan hanya berwudhu saja, itu pun sah.

Dari Nafi’, bahwasanya Ibnu Umar mandi pada saat ‘Iedul fitri sebelum pergi ke tanah lapang untuk sholat (HR. Malik, sanadnya shohih). Berkata pula Imam Sa’id bin Al Musayyib, “Hal-hal yang disunnahkan saat Iedul Fitri (di antaranya) ada tiga: Berjalan menuju tanah lapang, makan sebelum sholat ‘Ied, dan mandi.” (Diriwayatkan oleh Al Firyabi dengan sanad shohih, Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

2. Makan Sebelum Sholat Idul Fitri.

Disunnahkan bagi yang akan menunaikan Ibadah Sholat Sunnag Idul Fitri untuk makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.
Rosululloh dahulu tidak keluar (berangkat) pada saat Iedul Fitri sampai beliau makan dan pada Iedul Adha tidak makan sampai beliau kembali, lalu beliau makan dari sembelihan kurbannya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, sanadnya hasan).

Kemudian Imam Al Muhallab menjelaskan bahwa hikmah makan sebelum sholat saat Iedul Fitri adalah agar tidak ada sangkaan bahwa masih ada kewajiban puasa sampai dilaksanakannya sholat Idul Fitri. Seakan-akan Rosululloh mencegah persangkaan ini. (Ahkamul Iedain, Syaikh Ali bin Hasan).

3. Memperindah Diri atau Berhias pada Hari Raya Idul Fitri.

Disunnahkan bagi umat Islam untuk memperindah diri atau berhias pada saat hari raya Idul Fitri, meski demikian harus tetap dalam koridor Syariat yang diharamkan oleh Allah. Misalkan seorang pria dilarang menghias dirinya dengan mengenakan pakaian yang terbuat dari kain Sutra ataupun mengenakan emas. Atau larangan bagi perempuan menggunakan wangi-wangian.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, Rosulullah pernah mendapat hadiah berupa jubah yang terbuat dari Sutra oleh Umar. Saat itu Rosulullah mengingatkan bahwa berhias yang dianjurkan adalah berhias dengan yang Allah haramkan.

4. Berbeda antara Jalan Pergi dan Jalan Pulang.

Disunnahkan mengambil jalan yang berbeda tatkala berangkat dan pulang, berdasarkan hadits dari Jabir, beliau berkata, “Rosululloh membedakan jalan (saat berangkat dan pulang) saat Idul fitri.” (HR. Al Bukhori).

Adapun hikmah yang dapat dipetik dari sunnah Rosulullah ini adalah agar dapat memberi salam pada orang yang ditemui di jalan, dapat membantu memenuhi kebutuhan orang yang ditemui di jalan, dan agar syiar-syiar Islam tampak di masyarakat.

5. Bertakbir ketika Berjalan ke Lokasi Sholat Idul Fitri

Disunnahkan untuk bertakbir saat berjalan menuju lokasi pelaksanaan Ibadah sholat sunnah Idul Fitri. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Rosulullah apabila berangkat saat Idul Fitri, Rosulullah bertakbir hingga ke tanah lapang, dan sampai dilaksanakan sholat, jika telah selesai sholat, beliau berhenti bertakbir.

Dengan menjalankan kelima aktivitas yang sudah disunnahkan oleh Rosulullah, semoga Ibadah Sholat Idul Fitrinya semakin sempurna.(muslim.or.id)


pageads
Tag : Syariah

Related Post: