Wakil Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Ade Komarudin berkelakar tak rela jika Wali Kota Bandung Ridwan Kamil nantinya menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Ridwan Kamil, berdasarkan hasil survei CSIS, memiliki tingkat popularitas ketiga sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Saya tidak ikhlas Pak Ridwan Kamil di Jakarta karena Jawa Barat masih membutuhkan Pak Ridwan," ujar Ade Komarudin sembari tertawa di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/1).
Sebelumnya, sejumlah partai politik telah menyatakan niatnya mengusung Ridwan Kamil pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Gerindra misalnya berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera demi memboyong sang Wali Kota Bandung ke Jakarta.
Koalisi tersebut harus dilakukan karena Gerindra hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Padahal syarat utama untuk mencalonkan gubernur minimal 20 kursi. Sementara PKS memiliki 11 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Ade kembali melontarkan canda. Menurutnya, Bandung tetap menjadi tempat yang tepat bagi kekuasaan Ridwan Kamil.
"Jawa Barat untuk Pak Ridwan. Jadi jangan dialih-alihkan," tutur Ade yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat VII.
Ade Komarudin mengatakan kader partainya, Golkar, pun ada yang memiliki kapabilitas untuk memimpin DKI Jakarta. Dia adalah Tantowi Yahya.
Hasil survei CSIS menunjukkan tingkat popularitas Tantowi Yahya berada di posisi kedua (81 persen), setelah Basuki Tjahaja Purnama (94 persen) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Ade pun menyambut baik apabila nantinya Golkar mendukung dan mengusung Tantowi sebagai calon Gubernur Jakarta.
Meski demikian, menurut Ade, sampai saat ini masih belum ada pembicaraan dan keputusan resmi di internal Golkar mengenai pengusungan Tantowi.
"Tantowi capable betul dalam berbagai hal. Satu saja yang diperlukan: dipilih (menjadi Gubernur Jakarta). Yang lain sudah oke semua," kata Ade.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie sempat mendeklarasikan Tantowi menjadi calon Jakarta di Kampung Pulo saat merayakan hari ulang tahun ke-51 Partai Golkar.
Keinginan maju menjadi Gubernur Jakarta pun sudah dimiliki Tantowi sejak tahun 2012. Namun saat itu dia belum mengantongi restu dari Partai Golkar(cnn)
"Saya tidak ikhlas Pak Ridwan Kamil di Jakarta karena Jawa Barat masih membutuhkan Pak Ridwan," ujar Ade Komarudin sembari tertawa di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/1).
Sebelumnya, sejumlah partai politik telah menyatakan niatnya mengusung Ridwan Kamil pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Partai Gerindra misalnya berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera demi memboyong sang Wali Kota Bandung ke Jakarta.
Koalisi tersebut harus dilakukan karena Gerindra hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Padahal syarat utama untuk mencalonkan gubernur minimal 20 kursi. Sementara PKS memiliki 11 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Ade kembali melontarkan canda. Menurutnya, Bandung tetap menjadi tempat yang tepat bagi kekuasaan Ridwan Kamil.
"Jawa Barat untuk Pak Ridwan. Jadi jangan dialih-alihkan," tutur Ade yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat VII.
Ade Komarudin mengatakan kader partainya, Golkar, pun ada yang memiliki kapabilitas untuk memimpin DKI Jakarta. Dia adalah Tantowi Yahya.
Hasil survei CSIS menunjukkan tingkat popularitas Tantowi Yahya berada di posisi kedua (81 persen), setelah Basuki Tjahaja Purnama (94 persen) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Ade pun menyambut baik apabila nantinya Golkar mendukung dan mengusung Tantowi sebagai calon Gubernur Jakarta.
Meski demikian, menurut Ade, sampai saat ini masih belum ada pembicaraan dan keputusan resmi di internal Golkar mengenai pengusungan Tantowi.
"Tantowi capable betul dalam berbagai hal. Satu saja yang diperlukan: dipilih (menjadi Gubernur Jakarta). Yang lain sudah oke semua," kata Ade.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie sempat mendeklarasikan Tantowi menjadi calon Jakarta di Kampung Pulo saat merayakan hari ulang tahun ke-51 Partai Golkar.
Keinginan maju menjadi Gubernur Jakarta pun sudah dimiliki Tantowi sejak tahun 2012. Namun saat itu dia belum mengantongi restu dari Partai Golkar(cnn)
Tag :
politik