Analisa Obama Diyakini Menganut Aliran Syiah

Presiden Barrack Obama tidak hanya diyakini sebagai seorang beraliran Syiah.
The Washington Post menuliskan Kamis (21/1/2016), keyakinan itu didasarkan pada teori konspirasi yang banyak beredar di dunia. Lebih-lebih Obama adalah presiden AS pertama yang berkulit hitam dan dua masa pemerintahannya banyak diwarnai kasus-kasus rasial dan identitas.


Pekan ini misalnya, Pemerintahan Washington mengumumkan hendak mencabut sanksi ekonomi Iran sebagai bagian dari perundingan nuklir Iran dan Barat. Mendengar ini, Dhahi Khalfan Tamim, kepala keamanan umum bagi para emirat di Dubai, merasa yakin bahwa Obama punya akar Syiah.
''Karena itu tidak mengherankan bila terpilihnya Obama menjadikan AS mempunyai hubungan dekat dengan Iran yang mayoritas berpaham Syiah,'' kata Dhahi Khalfan. ''Misinya berhasil deh,'' sambung Dhahi Khalfan Tamim.

Tahun lalu, sebuah video menunjukkan Taha al-Lahibi, bekas anggota parlemen Irak yakin Obama punya latar belakang Syiah. Bahkan dalam waktu yang bersamaan, seorang penulis Suriah bernama Muhydin Lazikani mengungkapkan pada stasiun televiis al-Hiwar di London bahwa Obama adalah ''Putra dari seorang Syiah dari Kenya,'' katanya. ''Banyak yang bilang, kami punya saudara di Gedung Putih,'' tutur salah seorang penduduk Sadr City, Irak yang mayoritas penduduknya berpaham Syiah.
Padahal sebenearnya Barrack Obama adalah pemeluk agama Protestan dan dibesarkan dalam lingkungan Kristen Protestan. Ayahnya memang seorang Muslim dari Kenya yang kemudian menjadi atheis.(inilah)



pageads