Pemilihan Gubernur DKI Sebentar lagi akan dimulai, nama-nama beken sudah bermunculan, Ahok, Adiyaksa Dault, Adang Daradjatun, Idrus, Yusril, Ridawan Kamil dan lain lain.
Sebenarnya partai-partai perolehan suara terbanyak di DKI setengah perjalanan sudah sedikit ketebak arah kemana dan siapa yang akan diusung, semisal PDIP Kecenderungan ke Ahok, Golkar Tantowi Yahya, Gerindra Ridwan Kamil. Nah..giliran PKS siapa coba tebak ??
PKS Pada pilkada serentak yang dilakukan pada tanggal 09 desember 2015 mendapatkan prosentase tertinggi dengan pencapaian lebih dari 50 persen lebih, kalo kita buka data dari hasil perolehan tersebut mayoritas kader yang diajukan oleh PKS bukan tokoh-tokoh setingkat nasional tapi kebanyakan kader-kader lokal. Pertanyaan nya kenapa hasilnya bisa memuaskan dari sekian yang di ajukan menjadi calon pemenang mayoritas.
Ada trend ketika pilkada serentak kemarin yang terjadi terhadap PKS, kecenderungan partai-partai yang mempunyai jagoan ingin berkoalisi dengan PKS alias "seolah-oleh" tidak ingin berhadapan dengan PKS.
Nah, kembali lagi kepada pembahasan Pilgub DKI, ketika partai-partai mayoritas yang sudah mempunyai jagoannya masing-masing misal PDIP, Golkar, Gerindra, PKS maka disinilah akan mengalami kesulitan untuk "mengawinkannya" karena yang dicari pasangannya yang harus benar-benar bisa bekerja menjalankan mesin partainya, karena tidak cukup hanya soal figur.
Disinilah kuncinya tak lain adalah PKS, kenapa pengalaman Pilkada serentak kemarin PKS bisa dengan cepat menaikkan elektabilitas baik yang diusung, karena PKS bisa menciptakan Gol-gol indah(abadijayanews)
Sebenarnya partai-partai perolehan suara terbanyak di DKI setengah perjalanan sudah sedikit ketebak arah kemana dan siapa yang akan diusung, semisal PDIP Kecenderungan ke Ahok, Golkar Tantowi Yahya, Gerindra Ridwan Kamil. Nah..giliran PKS siapa coba tebak ??
PKS Pada pilkada serentak yang dilakukan pada tanggal 09 desember 2015 mendapatkan prosentase tertinggi dengan pencapaian lebih dari 50 persen lebih, kalo kita buka data dari hasil perolehan tersebut mayoritas kader yang diajukan oleh PKS bukan tokoh-tokoh setingkat nasional tapi kebanyakan kader-kader lokal. Pertanyaan nya kenapa hasilnya bisa memuaskan dari sekian yang di ajukan menjadi calon pemenang mayoritas.
Ada trend ketika pilkada serentak kemarin yang terjadi terhadap PKS, kecenderungan partai-partai yang mempunyai jagoan ingin berkoalisi dengan PKS alias "seolah-oleh" tidak ingin berhadapan dengan PKS.
Nah, kembali lagi kepada pembahasan Pilgub DKI, ketika partai-partai mayoritas yang sudah mempunyai jagoannya masing-masing misal PDIP, Golkar, Gerindra, PKS maka disinilah akan mengalami kesulitan untuk "mengawinkannya" karena yang dicari pasangannya yang harus benar-benar bisa bekerja menjalankan mesin partainya, karena tidak cukup hanya soal figur.
Disinilah kuncinya tak lain adalah PKS, kenapa pengalaman Pilkada serentak kemarin PKS bisa dengan cepat menaikkan elektabilitas baik yang diusung, karena PKS bisa menciptakan Gol-gol indah(abadijayanews)
Tag :
PKS