Gubernur Banten Rano Karno menanggapi santai serangan dari kader PDIP Mulyadi Jayabaya yang menyerukan agar warga Banten tidak memilihnya. Rano malah memuji mantan Bupati Lebak dua periode itu sebagai pemimpin yang berpengalaman.
Menurut Rano, hal tersebut merupakan bagian dari demokrasi yang tidak melarang siapapun untuk melakukan penggalangan suara. Bahkan Rano mengaku tidak pernah melarang siapapun untuk ikut dalam Pemilu.
"Ini alam demokrasi. Siapapun berhak terlibat dalam kontestasi elektoral. Saya tidak akan pernah sekalipun dalam posisi melarang orang lain ikut pemilu. Saya justru mendorong agar semakin banyak kontestan yang ikut dalam pemilu, agar masyarakat semakin punya banyak pilihan," kata Rano kepada wartawan di Serang, Senin (4/4).
Rano melanjutkan, dalam panggung demokrasi, yang menentukan adalah masyarakat. Siapapun berhak maju dan mencalonkan diri.
"Biarkan masyarakat yang memilih dan menyampaikan kehendaknya. Tidak perlu melarang-larang siapapun orang yang ikut dalam penyelenggaraan demokrasi di Banten," tegasnya.
Bukannya membalas, Rano malah melemparkan pujian kepada Mulyadi Jayabaya, yang dianggapnya sebagai sosok pemimpin berpengalaman.
"Jayabaya pernah memimpin kabupaten Lebak dua kali. Tentu punya pengalaman dan bekal. Kalau mau maju sebagai Gubernur Banten, saya tidak akan melarang ataupun mengatakan asal bukan JB. Sekali lagi, mereka yang percaya pada demokrasi tak akan membatasi hak seseorang untuk memilih dan dipilih," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Bupati Lebak yang merupakan kader PDIP Mulyadi Jayabaya menyerukan agar tidak memilih incumbent Rano Karno. Mulyadi yang juga ketua Kadin Banten menyampaikan di hadapan puluhan pengurus dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), saat dirinya hadir dalam acara Muktamar di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Banten di Ciracas, Kota Serang, Minggu (3/4).
Dirinya secara terbuka mengajak kader PPP untuk tidak memilih Rano di Pilgub nanti. Bahkan Jayabaya memplesetkan sebuah kalimat yakni Abu Bakar yang mengandung arti Asal Bukan Rano.
"Abu Bakar yaitu asal bukan Rano Karno. Orang enggak ada apa-apanya kok, dia dari plt menjadi gubernur sekarang mau nyalon lagi mau jadi apa Banten," ujarnya.
Mulyadi sendiri berencana maju dalam Pilgub Banten 2017 mendatang. Sejumlah baliho bergambar dirinya dengan tulisan Jayabaya sudah terpasang di berbagai lokasi.(mdk)
Menurut Rano, hal tersebut merupakan bagian dari demokrasi yang tidak melarang siapapun untuk melakukan penggalangan suara. Bahkan Rano mengaku tidak pernah melarang siapapun untuk ikut dalam Pemilu.
"Ini alam demokrasi. Siapapun berhak terlibat dalam kontestasi elektoral. Saya tidak akan pernah sekalipun dalam posisi melarang orang lain ikut pemilu. Saya justru mendorong agar semakin banyak kontestan yang ikut dalam pemilu, agar masyarakat semakin punya banyak pilihan," kata Rano kepada wartawan di Serang, Senin (4/4).
Rano melanjutkan, dalam panggung demokrasi, yang menentukan adalah masyarakat. Siapapun berhak maju dan mencalonkan diri.
"Biarkan masyarakat yang memilih dan menyampaikan kehendaknya. Tidak perlu melarang-larang siapapun orang yang ikut dalam penyelenggaraan demokrasi di Banten," tegasnya.
Bukannya membalas, Rano malah melemparkan pujian kepada Mulyadi Jayabaya, yang dianggapnya sebagai sosok pemimpin berpengalaman.
"Jayabaya pernah memimpin kabupaten Lebak dua kali. Tentu punya pengalaman dan bekal. Kalau mau maju sebagai Gubernur Banten, saya tidak akan melarang ataupun mengatakan asal bukan JB. Sekali lagi, mereka yang percaya pada demokrasi tak akan membatasi hak seseorang untuk memilih dan dipilih," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Bupati Lebak yang merupakan kader PDIP Mulyadi Jayabaya menyerukan agar tidak memilih incumbent Rano Karno. Mulyadi yang juga ketua Kadin Banten menyampaikan di hadapan puluhan pengurus dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), saat dirinya hadir dalam acara Muktamar di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Banten di Ciracas, Kota Serang, Minggu (3/4).
Dirinya secara terbuka mengajak kader PPP untuk tidak memilih Rano di Pilgub nanti. Bahkan Jayabaya memplesetkan sebuah kalimat yakni Abu Bakar yang mengandung arti Asal Bukan Rano.
"Abu Bakar yaitu asal bukan Rano Karno. Orang enggak ada apa-apanya kok, dia dari plt menjadi gubernur sekarang mau nyalon lagi mau jadi apa Banten," ujarnya.
Mulyadi sendiri berencana maju dalam Pilgub Banten 2017 mendatang. Sejumlah baliho bergambar dirinya dengan tulisan Jayabaya sudah terpasang di berbagai lokasi.(mdk)
Tag :
politik