Luhut Enggan Mundur, Terkait Namanya Muncul Dalam Dokumen Panama Papers

Nama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan, muncul dalam dokumen Panama Papers. Ia diduga memiliki perusahaan bernama, Mayfair International Ltd.

Saat dikonfirmasi, Luhut membantah jika namanya tersangkut di Panama Papers, dia pun menegaskan enggan mengikuti jejak Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Gunnlaugsson yang mengundurkan, lantaran namanya ada di Panama Papers.


Keputusan enggan mengundurkan diri diambil, lantaran perusahaan yang tercantum dalam skandal pajak Panama Papers yaitu Mayfair International Ltd dan PT Persada Inti Energi yang disebutkan miliknya, namun kenyataannya bukan milik mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut.

"Alamat saya saja salah di situ, alamat saya dibilang di Mega Kuningan 11," ujar Luhut di Kantornya, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Senin (25/4/2016).

Luhut juga menegaskan, tidak ingin dibilang sebagai pengemplang pajak. Ia mengaku, dirinya dengan perusahaan yang dimilikinya taat membayar pajak.  Luhut menuturkan, ini terbukti pada tahun 2014, salah satu perusahaan batubara milinya di Kalimantan pernah mendapatkan penghargaan dari kantor pajak sebagai perusahaan yang taat membayar pajak.

"Kami mendapatkan penghargaan dari kantor pajak sebagai wajib pajak dengan peningkatan pembayaran pajak tertinggi, padahal harga batubara saat itu sedang mengalami penurunan," pungkasnya.

Sekedar informasi, Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri dari jabatannya, karena namanya muncul di dalam dokumen Panama Papers.

Warga sebelumnya telah menandatangani petisi meminta agar Perdana Menteri mundur menyusul dugaan skandal keuangan dan pajak dalam dokumen Panama Papers. (okzn)


pageads
Tag : nasional