Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI pada triwulan I/2016 meningkat bila dibandingkan triwulan 1/2015.
Wakil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Michael Rolandi mengatakan ada kesalahan teknis, sehingga perkembangan penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum diperbaharui.
Michael menjelaskan Pemprov DKI terlambat untuk menginput laporan ke Kementerian Dalam Negeri, "Ini perkara di input saja," ujar Michael di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/4/2016).
Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran Pemprov DKI hingga 22 April atau triwulan 1/2016 mencapai 13,86 persen.
"Belanja total Rp8,03 triliun. Belanja tidak langsungnya Rp 5,63 triliun. Jadi totalnya sudah 13,86 persen," ucap Michael.
Penyerapan ini jauh meningkat dibandingkan triwulan 1/2015. Pasalnya pada 2015 lalu, di bulan yang sama, penyerapan APBD DKI hanya berkisar 2 persen.
Pemprov DKI optimis penyerapan anggaran dengan target 90 persen akan terealisasi hingga tutup buku.(WK)
Wakil Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Michael Rolandi mengatakan ada kesalahan teknis, sehingga perkembangan penyerapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum diperbaharui.
Sementara untuk realisasi penyerapan anggaran Pemprov DKI hingga 22 April atau triwulan 1/2016 mencapai 13,86 persen.
"Belanja total Rp8,03 triliun. Belanja tidak langsungnya Rp 5,63 triliun. Jadi totalnya sudah 13,86 persen," ucap Michael.
Penyerapan ini jauh meningkat dibandingkan triwulan 1/2015. Pasalnya pada 2015 lalu, di bulan yang sama, penyerapan APBD DKI hanya berkisar 2 persen.
Pemprov DKI optimis penyerapan anggaran dengan target 90 persen akan terealisasi hingga tutup buku.(WK)
Tag :
Warta Daerah