Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menekankan sosialisasi Empat Pilar yang selama ini dilakukan MPR mengedepankan salah satunya soal kenegarawanan.
Hal ini dia sampaikan saat mensosialisasikan Empat Pilar MPR kepada warga desa Gabugan di Balai Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (20/8).
Hidayat mengatakan, merujuk pada proses perumusan Pancasila dari 1 Juni hingga disahkan 18 Agustus 1945, terdapat jejak bukti kenegarawanan pendiri bangsa di sana.
"Para pendiri bangsa kita adalah negarawan yang luar biasa. Tidak hanya founding fathers tetapi juga founding mothers karena ada tiga wanita yang berperan dalam BPUPKI," ujar Hidayat seperti dalam keterangan tertulis MPR.
"Jiwa kenegarawanan itu yang kita ingin kedepankan dalam sosialisasi Empat Pilar. Jiwa kenegarawanan untuk mau bermusyawarah, berdialog, menghargai perbedaan pendapat. Para pendiri bangsa telah memberi teladan jiwa kenegarawanan," imbuh dia.
Tidak bisa dibayangkan bila di masa lalu tidak ada kenegarawanan para pendiri bangsa. Indonesia yang begitu beragam mulai dari suku bangsa, bahasa dan lainnya, menurut Hidayat bisa terpecah seperti negara Yugoslavia dan mengalami nasib seperti negara Timur Tengah.
"Apa yang membuat kita bersatu dan tidak terpecah adalah karena Indonesia dibingkai Pancasila dan UUD 1945. Sekarang bagaimana sila-sila itu dipahami dengan baik dan benar untuk dilaksanakan dengan baik dan benar," kata dia.
Kini, sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) merupakan kegiatan inti dari MPR.
"Ini bukan karena MPR kurang kerjaan tapi melaksanakan perintah UU yaitu UU No 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang menugaskan MPR untuk mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," jelas Hidayat.(ant)
Hal ini dia sampaikan saat mensosialisasikan Empat Pilar MPR kepada warga desa Gabugan di Balai Desa Gabugan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (20/8).
Hidayat mengatakan, merujuk pada proses perumusan Pancasila dari 1 Juni hingga disahkan 18 Agustus 1945, terdapat jejak bukti kenegarawanan pendiri bangsa di sana.
"Para pendiri bangsa kita adalah negarawan yang luar biasa. Tidak hanya founding fathers tetapi juga founding mothers karena ada tiga wanita yang berperan dalam BPUPKI," ujar Hidayat seperti dalam keterangan tertulis MPR.
"Jiwa kenegarawanan itu yang kita ingin kedepankan dalam sosialisasi Empat Pilar. Jiwa kenegarawanan untuk mau bermusyawarah, berdialog, menghargai perbedaan pendapat. Para pendiri bangsa telah memberi teladan jiwa kenegarawanan," imbuh dia.
Tidak bisa dibayangkan bila di masa lalu tidak ada kenegarawanan para pendiri bangsa. Indonesia yang begitu beragam mulai dari suku bangsa, bahasa dan lainnya, menurut Hidayat bisa terpecah seperti negara Yugoslavia dan mengalami nasib seperti negara Timur Tengah.
"Apa yang membuat kita bersatu dan tidak terpecah adalah karena Indonesia dibingkai Pancasila dan UUD 1945. Sekarang bagaimana sila-sila itu dipahami dengan baik dan benar untuk dilaksanakan dengan baik dan benar," kata dia.
Kini, sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) merupakan kegiatan inti dari MPR.
"Ini bukan karena MPR kurang kerjaan tapi melaksanakan perintah UU yaitu UU No 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD yang menugaskan MPR untuk mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," jelas Hidayat.(ant)