Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) mengecam pelanggaran berbahaya dan berulang-ulang yang dilakukan penjajah Zionis terhadap masjid al-Aqsha al-Mubarak. Hal itu tercermin pada peningkatan dan intensitas penyerbuan yang dilakukan para pemukim pendatang Yahudi ke masjid al-Aqsha dan pembatasan para jamaah muslim untuk sampai ke masjid al-Aqsha.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Senin (15/8), OKI menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut juga tercermin pada penangkapan para penjaga masjid al-Aqsha, pencegahan proyek-proyek pembangunan dan renovasi di dalam masjid al-Aqsha, di samping larangan pembukaan pembersih pintu Ghawanimah dan berulangnya penyerangan brutal terhadap para jamaah di dalam area masjid al-Aqsha.
Sekjen OKI Iyad Amin Madani menilai bahwa tindakan-tindakan berbahaya Zionis ini bertentangan dengan status historis yang ada di masjid al-Aqsha. Yang merupakan provokasi langsung terhadap perasaan umat Islam dan mengejawantahkan serangan berkelanjutan terhadap hak-hak agama umat Islam di masjid al-Aqsha dan pelanggaran terang-terangan terhadap seluruh piagam internasional, perjanjian-perjanjian Jenewa dan prinsip-prinsip hukum internasional.
Sekjen OKI menuduh penjajah Zionis bertanggung jawab penuh atas dampak tindakan-tindakan yang tertolak dan tercela ini. Dia memperingatkan bahaya eskalasi ketegangan tindakan rasis seperti ini, yang dengan sendirinya akan meledakan situasi kawasan.
Dia meminta DK PBB untuk bergerak segera guna menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang berulang-ulang dilakukan penjajah Zionis terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di al-Quds, serta menghentikan pelanggaran-pelanggaran rasis dan kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya. Dia menegaskan bahwa OKI akan memantau langkah-langkah yang akan dilsakanakan dengan berkoordinasi dengan negara Palestina. (IP)
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Senin (15/8), OKI menegaskan bahwa pelanggaran-pelanggaran tersebut juga tercermin pada penangkapan para penjaga masjid al-Aqsha, pencegahan proyek-proyek pembangunan dan renovasi di dalam masjid al-Aqsha, di samping larangan pembukaan pembersih pintu Ghawanimah dan berulangnya penyerangan brutal terhadap para jamaah di dalam area masjid al-Aqsha.
Sekjen OKI Iyad Amin Madani menilai bahwa tindakan-tindakan berbahaya Zionis ini bertentangan dengan status historis yang ada di masjid al-Aqsha. Yang merupakan provokasi langsung terhadap perasaan umat Islam dan mengejawantahkan serangan berkelanjutan terhadap hak-hak agama umat Islam di masjid al-Aqsha dan pelanggaran terang-terangan terhadap seluruh piagam internasional, perjanjian-perjanjian Jenewa dan prinsip-prinsip hukum internasional.
Sekjen OKI menuduh penjajah Zionis bertanggung jawab penuh atas dampak tindakan-tindakan yang tertolak dan tercela ini. Dia memperingatkan bahaya eskalasi ketegangan tindakan rasis seperti ini, yang dengan sendirinya akan meledakan situasi kawasan.
Dia meminta DK PBB untuk bergerak segera guna menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang berulang-ulang dilakukan penjajah Zionis terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di al-Quds, serta menghentikan pelanggaran-pelanggaran rasis dan kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya. Dia menegaskan bahwa OKI akan memantau langkah-langkah yang akan dilsakanakan dengan berkoordinasi dengan negara Palestina. (IP)
Tag :
palestina