Para inisiator Panitia Khusus (Pansus) Century DPR memang agak kurang sreg dengan keputusan Presiden Jokowi menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pada reshuffle lalu.
Namun begitu, mereka berjanji tidak akan mengganggu Sri Mul. Mereka ingin bekas kepala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu konsentrasi kerja untuk memulihkan ekonomi nasional.
Pansus Century muncul pada November 2009. Beberapa inisator Pansus itu antara lain Mukhamad Misbakhun, Bambang Soesatyo, Maruarar Sirait, Akbar Faisal, dan Gayus Lumbuun.
Sejak awal terbentuk, Pansus ini begitu galak terhadap Sri Mulyani. Mereka mempertanyakan keputusan Sri Mulyani menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang berujung bailout (pengucuran dana talangan) sebesar Rp 6,7 triliun.
Beberapa kali Sri Mulyani disidang dan dicecar habis di Senayan. Mungkin karena kegalakan itulah, pada Juni 2010, Sri Mulyani meninggalkan Indonesia dan memilih menerima pinangan Bank Dunia untuk menjadi salah satu direktur pelaksana di sana.
Beberapa inisiator Pansus Century itu kembali duduk sebagai anggota DPR untuk periode 2014-2019. Di antaranya Misbakhun. Dengan Sri Mulyani kembali menjadi menteri keuangan, otomatis mereka akan berinteraksi kembali. Namun, kini Misbakhun tidak mau mengorek-ngorek lagi kasus Century di DPR.
Misbakhun menyebut, dugaan keterkaitan Sri Mulyani dalam bailout Bank Century sudah selesai. Saat ini, kasus tersebut diproses secara hukum dan telah menjadi kewenangan aparat penegak hukum.
"Secara politik, Century sudah selesai. (Sekarang) ada di penegak hukum. Jadi, bukan wilayah saya lagi untuk berbicara itu," ujar anggota Komisi XI DPR ini, Minggu (31/7).
Golkar itu bahkan mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dia berharap, penunjukan itu bisa menjadi obat mujarab untuk memulihkan ekonomi nasional yang sedang lesu. Dengan pengalamannya yang luas, Misbakhun percaya Sri Mulyani dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan dompet negara.
"Ini sinyal yang bagus. Presiden ingin membangun tim ekonomi yang baru dan sebuah keinginan Presiden untuk melakukan percepatan pembangunan. Saya yakin, Sri Mulyani akan bersungguh-sungguh melakukan konsolidasi fiskal," ucapnya.(rmol)
Namun begitu, mereka berjanji tidak akan mengganggu Sri Mul. Mereka ingin bekas kepala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu konsentrasi kerja untuk memulihkan ekonomi nasional.
Pansus Century muncul pada November 2009. Beberapa inisator Pansus itu antara lain Mukhamad Misbakhun, Bambang Soesatyo, Maruarar Sirait, Akbar Faisal, dan Gayus Lumbuun.
Sejak awal terbentuk, Pansus ini begitu galak terhadap Sri Mulyani. Mereka mempertanyakan keputusan Sri Mulyani menetapkan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik yang berujung bailout (pengucuran dana talangan) sebesar Rp 6,7 triliun.
Beberapa kali Sri Mulyani disidang dan dicecar habis di Senayan. Mungkin karena kegalakan itulah, pada Juni 2010, Sri Mulyani meninggalkan Indonesia dan memilih menerima pinangan Bank Dunia untuk menjadi salah satu direktur pelaksana di sana.
Beberapa inisiator Pansus Century itu kembali duduk sebagai anggota DPR untuk periode 2014-2019. Di antaranya Misbakhun. Dengan Sri Mulyani kembali menjadi menteri keuangan, otomatis mereka akan berinteraksi kembali. Namun, kini Misbakhun tidak mau mengorek-ngorek lagi kasus Century di DPR.
Misbakhun menyebut, dugaan keterkaitan Sri Mulyani dalam bailout Bank Century sudah selesai. Saat ini, kasus tersebut diproses secara hukum dan telah menjadi kewenangan aparat penegak hukum.
"Secara politik, Century sudah selesai. (Sekarang) ada di penegak hukum. Jadi, bukan wilayah saya lagi untuk berbicara itu," ujar anggota Komisi XI DPR ini, Minggu (31/7).
Golkar itu bahkan mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Dia berharap, penunjukan itu bisa menjadi obat mujarab untuk memulihkan ekonomi nasional yang sedang lesu. Dengan pengalamannya yang luas, Misbakhun percaya Sri Mulyani dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan dompet negara.
"Ini sinyal yang bagus. Presiden ingin membangun tim ekonomi yang baru dan sebuah keinginan Presiden untuk melakukan percepatan pembangunan. Saya yakin, Sri Mulyani akan bersungguh-sungguh melakukan konsolidasi fiskal," ucapnya.(rmol)
Tag :
politik