Politik di ibukota jelang Pilgub DKI berjalan dinamis. Calon bertahan Basuki T Purnama (Ahok) masih unggul secara elektabilitas dan popularitas dibanding nama lainnya yang digadang-gadang bakal bertarung di DKI.
Nama pengusaha Sandiaga Uno dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sering disebut belakangan ini. Namun, keputusan PDIP lah yang ditunggu-tunggu apakah mencalonkan Risma atau mendukung Ahok dan Djarot Syaifulah Hidayat.
Lembaga survei Manika research and consulting coba melihat peluang calon-calon di Pilkada ini. Hasilnya, jika head to head Sandiaga-Risma diduetkan melawan Ahok-Djarot, kedua pasangan ini sangat berimbang dengan perolehan nilai keterpilihan 20,9 persen dari jumlah responden 440 responden.
"Jika Pilkada dilakukan hari ini, hasilnya sangat berimbang," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra di Bakoel Koffe, Jl. Cikini Raya, Jakarta, Minggu, (21/8).
Namun dari 440 responden ini 45,2 persen mengatakan masih ragu, sedangkan 13 persen tidak menjawab. Herzaky menilai hal itu karena Ahok memilih maju melalui jalur independen.
"Kita menduga ini karena petahana pilih maju melalui jalur parpol," jelas dia.
Dari hasil ini, Herzaky bertanya ke politisi PDIP Masinton Pasaribu apakah partainya memilih Risma atau Ahok? "Nomor satu atau dua neh, Pak Masinton?" katanya.
Survei ini dilakukan pada Agustus 2016 dengan total 440 responden dengan metode wawancara dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Keakuratan survei ini diyakini pada tingkat kesalahan 4,7 persen dari 95 persen tingkat kepercayaan.
Adapun responden ini diambil di wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Responden adalah penduduk DKI yang berumur 17 tahun ke atas dan proporsi gender berimbang.(merdeka)
Nama pengusaha Sandiaga Uno dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sering disebut belakangan ini. Namun, keputusan PDIP lah yang ditunggu-tunggu apakah mencalonkan Risma atau mendukung Ahok dan Djarot Syaifulah Hidayat.
Lembaga survei Manika research and consulting coba melihat peluang calon-calon di Pilkada ini. Hasilnya, jika head to head Sandiaga-Risma diduetkan melawan Ahok-Djarot, kedua pasangan ini sangat berimbang dengan perolehan nilai keterpilihan 20,9 persen dari jumlah responden 440 responden.
"Jika Pilkada dilakukan hari ini, hasilnya sangat berimbang," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra di Bakoel Koffe, Jl. Cikini Raya, Jakarta, Minggu, (21/8).
Namun dari 440 responden ini 45,2 persen mengatakan masih ragu, sedangkan 13 persen tidak menjawab. Herzaky menilai hal itu karena Ahok memilih maju melalui jalur independen.
"Kita menduga ini karena petahana pilih maju melalui jalur parpol," jelas dia.
Dari hasil ini, Herzaky bertanya ke politisi PDIP Masinton Pasaribu apakah partainya memilih Risma atau Ahok? "Nomor satu atau dua neh, Pak Masinton?" katanya.
Survei ini dilakukan pada Agustus 2016 dengan total 440 responden dengan metode wawancara dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Keakuratan survei ini diyakini pada tingkat kesalahan 4,7 persen dari 95 persen tingkat kepercayaan.
Adapun responden ini diambil di wilayah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Responden adalah penduduk DKI yang berumur 17 tahun ke atas dan proporsi gender berimbang.(merdeka)
Tag :
Pilgub DKI