Kontroversi Tifatul Sembiring Coreng PKS

DPRa PKS Abadijaya : Kontroversi pernyataan Menkominfo Tifatul Sembiring soal kasus video porno dengan perdebatan teologi Islam-Kristen menyulut reaksi keras. Desakan meminta maaf pun makin kuat.

Analogi yang dibuat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring soal polemik kasus video porno dengan perdebatan teologi Islam-Kristen menuai banyak kritik. Pernyataan itu juga mencoreng citra PKS yang baru saja ber-Munas ke-2.

Tak hanya dari Direktur The Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid yang menilai Tifatul tidak sensitif. Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr A Syafii Maarif pun kecewa dengan pernyataan Tifatul itu.

Direktur The Wahid Institute Yenny Zannuba Wahid beserta semua pemuka agama dan aktivis HAM menuntut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring meminta maaf kepada publik secara terbuka.

“Tifatul harus meminta maaf secara terbuka kepada publik, bukan melalui Facebook atau Twitter. Facebook dan Twitter juga aksesnya terbatas karena yang bisa baca adalah orang-orang yang diizinkan menjadi temannya,” ujar Yenny pada jumpa pers di The Wahid Institute, Jakarta, Senin (21/6/2010).

Hal ini diamini Prof Dr Ahmad Syafii Maarif selaku mantan Ketua PP Muhammadiyah, Pdt Gomar Gultom dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), serta Romo Benny Soesetyo dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Karena itu agar tidak terjadi gejala negatif di tengah masyarakat, Syaafi'i maa'rif meminta Tifatul meminta maaf atas pernyataannya itu. Sebagai menteri sekaligus juga tokoh masyarakat, Tifatul harus hati-hati mengeluarkan pernyataan.

“Minta maaf saja kepada publik, mengakui salah, supaya jangan berlarut semacam itu. Tidak usah malu-malu lah, Nabi Adam juga salah, dia taubat cepat kan diampuni. Kalau seorang pejabat publik itu melakukan perbuatan salah, tapi tidak mau mengakui, itu namanya mempertinggi tempat jatuh dan tidak sehat bagi kita semua," ujarnya dalam sebuah rekaman yang diputar di The Wahid Institute, Jakarta, Senin (21/6).

Seorang pejabat publik, apakah itu menteri, presiden, gubernur, memang harus ekstra hati-hati. Terlebih apabila hal tersebut menyangkut sesuatu yang peka, seperti soal agama dan etnis,

“Oleh sebab itu, pernyataan seorang menteri yang memberikan analogi antara Ariel dengan Luna seperti mirip-mirip Nabi Isa, Yesus, itu menurut saya terlalu jauh,” ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.

Selain Buya, Romo Benny dan Pdt Gomar Gultom juga menyesalkan pernyataan Tifatul. Menurut Romo Benny, seorang pejabat tinggi seharusnya memiliki kebijaksanaan dan kepekaan bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.

“Pernyataan Pak Tifatul tidak tepat. Bagi iman Kristiani, ini (penyaliban Yesus) sesuatu yang mendasar,” papar Romo. Hal senada disampaikan Pdt Gomar. “Bagi umat Kristiani, ini (penyaliban Yesus) adalah intisari ajaran Kristen,” imbuh Pdt Gomar.

Baik Romo Benny maupun Pdt Gomar telah menghimbau umat Kristiani agar bijak melihat hal ini. Mereka juga meminta para umat agar tidak mudah terprovokasi. Kepada Tifatul, keduanya meminta agar yang bersangkutan meminta maaf kepada publik. [mdr]

inilah.com
pageads
Tag : Info