Seperti yang dialami oleh Aries. Pemuda yang bekerja di perusahaan BUMN itu mengaku, harus merelakan telefon genggam kesayangannya hilang di dalam Bus TransJakarta.
“Kejadiannya Jumat 29 Agustus saat akan membeli tiket di Stasiun Senen,” kata Aries memulai ceritanya kepada Okezone, Selasa (9/9/2014).
Dia pun menaiki Bus TransJakarta rute rute Pusat Grosir Cililitan (PGC)-Ancol. Tanpa curiga, dia menaiki bus yang dalam kondisi penuh.
“Setiap Jumat atau weekend, kondisi di koridor ini memang sangat padat. Tas saya tempatkan di depan dada dan telefon seluler saya di kantong depan bagian kiri. Kondisi terlalu padat membuat kedua tangan saya harus berpegangan pada handel
“Saya agak curiga dengan orang yang mendorong saat bus berhenti dan melaju, namun hal tersebut tidak dihiraukan karena keamanan. Saya pun turun di Halte Stasiun Senen dan menuju Stasiun Senen. Saat tiba, saya ingin menelepon teman yang akan membatalkan tiketnya, namun telefon seluler saya sudah hilang,” paparnya.
Aries pun mewanti-wanti, jika kondisi Bus TransJakarta berdesakan penumpang diminta lebih berhati-hati. “Terutama saat ada penumpang yang mendorong-dorong, itu patut diwaspadai,” imbaunya.
Hal serupa hampir dirasakan Djohan. Warga Pancoran tersebut masih beruntung saat menaiki Bus TransJakarta rute yang sama. Telefon seluler yang ada di kantong depan bajunya masih selamat.
“Tangan si copet mendorong telefon seluler saya yang ada di saku baju dengan memanfaatkan kondisi yang sesak. Beruntung saya cepat sadar dan telefon seluler saya tidak diambil pencopet,” tuturnya.
Sekadar diketahui, mobilitas penumpang yang naik dan turun di setiap shelter atau pemberhentian, memudahkan kawanan ini melakukan aksinya. Apalagi dengan jumlah satu petugas keamanan di dalam bus, dinilai sulit untuk mengawasi kondisi yang berdempet-dempetan.
yang di bagian atas,” tuturnya.(okezone)
Tag :
Peristiwa