Erdogan Sebut Amerika Serikat Buta dan Tuli Tidak Menyerahkan Gulen

 Pascakudeta militer, Ankara di bawah kepemimpinan Presiden Erdogan terus mendesak Washington untuk segera mengekstradisi dalang di balik aksi tersebut, Fethullah Gulen. Erdogan menyebut, Ankara sudah tidak sabar lagi menunggu Gulen diekstradisi.

Presiden Erdogan juga mengecam permintaan Washington yang meminta surat-surat administrasi terkait ekstradisi Gulen. Menurut Erdogan, keterlibatan Gulen dalam kudeta militer adalah jelas dan terang. "Anda pasti buta dan tuli karena tidak mengerti bahwa Gulen berada di balik semua ini (kudeta militer). Jika kami meminta ekstradisi seorang teroris,


Anda pasti akan segera memenuhinya. Jika Anda mulai meminta dokumen, maka ini akan hambatan besar dalam cara kita memerangi terorisme," ujar Erdogan, sebagaimana dilansir The Financial Express, Rabu (3/8/2016). Erdogan bahkan mengatakan, hubungan antara Turki dan Amerika Serikat (AS) sedang berada dalam kondisi sulit karena permintaan ekstradisi teroris (Gulen) tak kunjung dipenuhi. Gulen selama ini diketahui tinggal dalam pengasingan di AS sejak 1999.

Kendati dituduh Erdogan terlibat dalam kudeta militer, Gulen membantah ia menjadi perencana dan dalang di balik itu semua. Baru-baru ini, Pemerintah Turki mengirim dokumen kedua terkait  keterlibatan Gulen dalam aksi kudeta militer agar ulama kenamaan itu segera diekstradisi dari AS.

Saat Presiden Erdogan pertama kali meminta ekstradisi Gulen, Menteri Luar Negeri AS John Kerry langsung meminta kepada Turki untuk menunjukkan bukti keterlibatan Gulen. Permintaan ini sempat membuat hubungan antara Turki dan AS semakin menegang.(okzn)
pageads