Pasalnya, hingga Selasa (7/10) pukul 20.00 WIB, justru nama politikus Partai Demokrat (PD) Djoko Udjianto yang bakal diusung menjadi calon ketua MPR.
“Sampai jam 8 malam (20.00 WIB), kemarin, nama calon ketua MPR yang diusung itu Pak Djoko Udjianto,” kata sumber di Jakarta, Rabu (8/10).
Sumber sendiri merupakan salah satu petinggi partai politik (parpol) di Koalisi Merah Putih (KMP). Adapun KMP beranggotakan Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PPP tetap dihitung anggota KMP meskipun pada pemilihan pimpinan MPR PPP berada di kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
KIH sendiri terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
“KMP agak ragu bisa menang ketika Demokrat ikhlas menyerahkan kursi ketua MPR untuk PAN. Nama Mangindaan yang diajukan Demokrat itu datang tiba-tiba saja,” imbuh sumber.
PD memang bukan bagian dari KMP. Namun, PD yang dinakhodai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap memilih masuk paket pimpinan MPR yang diusung KMP.
Paket pimpinan itu berisikan calon ketua MPR Zulkifli Hasan, sementara tiga wakil ketua MPR yakni politikus Golkar Mahyudin, EE Mangindaan serta politikus PKS Hidayat Nurwahid serta kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang (OSO).
“Pak Zulkifli ini penghubung komunikasi KMP dengan Pak SBY. Kita kan dari KMP enggak bisa langsung komunikasi (dengan SBY). Pak Zulkifli juga orang kepercayaan Pak Hatta (Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa)," kata sumber tersebut.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (FGerindra) Desmond J Mahesa awalnya juga membenarkan bahwa Djoko Udjianto bakal dicalonkan menjadi ketua MPR.
“Sampai detik ini iya benar Djoko Udjianto (calon kuat ketua MPR),” kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10) siang.
“Kuat kalau Demokrat tetap usung dia (Djoko). Kalau diganti ya lain lagi. Kemungkinan masih bisa berubah,” tegas Desmond saat itu.
Secara terpisah, Zulkifli menyatakan bahwa keputusan dirinya diusung sebagai ketua MPR memang berlangsung tiba-tiba.
“Saya dicalonkan pimpinan DPR saja saya mundur, tapi terakhir mandat Pak Hatta 'Pak Zul sebagai wakil ketua MPR karena tidak begitu sibuk dan tidak banyak tugas'. Saya sebetulnya keberatan tapi karena tugas pantang menolak,” ungkap Zulkifli.
Hal itu disampaikannya usai dilantik sebagai ketua MPR, di Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Rabu (7/10).
“Semalam saya baru tahu dengan Pak Mangindaan pukul 21.00 WIB diperintahkan ketua umum untuk maju sebagai ketua MPR. Saya rasanya tersambar petir karena tak punya cita-cita menjadi ketua MPR,” ucapnya.
Pemungutan suara pemilihan pimpinan MPR berakhir pukul 04.15 WIB. Paket KMP yang diberi nama paket B meraup 347 suara anggota MPR.
Sedangkan paket dari KIH yang diberi nama paket A hanya mendapatkan 330 suara. Di paket B, OSO hanya didaulat sebagai wakil ketua MPR. Sementara di paket A, OSO yang merupakan senator dari Kalimantan Barat diusung menjadi ketua MPR.
Berikut hasil pemilihan suara dalam pemilihan pimpinan MPR.
Paket A (PDIP, PKB, PPP, NasDem, Hanura, kelompok DPD): 330 suara
Ketua: Oesman Sapta Odang
Wakil Ketua: Ahmad Basarah, Imam Nahrawi, Hasrul Azwar dan Patrice Rio Capella
Paket B (Golkar, Gerindra, PD, PAN, PKS dan kelompok DPD): 347 suara
Ketua: Zulkifli Hasan
Wakil Ketua: Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, Oesman Sapta (brt1)
Tag :
nasional